.quickedit{ display:none; }
" Wilujeng Sumping di Saung Kefir Jatinangor, Wahana Berbagi Antar Sesama "

Selasa, 30 Agustus 2011

Antara helicobacter pylori, maag dan Kefir



 
Maag/Gastritis (radang lapisan lambung)  

DEFINISI
Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung.

PENYEBAB
Lapisan lambung menahan iritasi dan biasanya tahan terhadap asam yang kuat.

Tetapi lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena beberapa penyebab:
  1. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).  Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara. 
  2. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
    Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat.
  3. Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
a.  Bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya
b.      Penyakit Crohn
c.       Infeksi virus dan bakteri.

Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka).  Paling sering terjadi pada alkoholik.
  1. Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan.
  2. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang.  Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung.
6.    Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung, sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim.   

Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut.  Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrektomi parsial). 

Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena mempengaruhi  penyerapan  vitamin B12 dari makanan.
  1. Penyakit M?niere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.
    Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan.  Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung.
  2. Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.
    Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya. Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi.
 GEJALA
Gejalanya bermacam-macam, tergantung kepada jenis gastritisnya. Biasanya penderita gastritis mengalami gangguan pencernaan (indigesti) dan rasa tidak nyaman di perut sebelah ataas.

Pada gastritis karena stres akut, penyebabnya (misalnya penyakit berat, luka bakar atau cedera) biasanya menutupi gejala-gejala lambung; tetapi perut sebelah atas terasa tidak enak. Segera setelah cedera, timbul memar kecil di dalam lapisan lambung. Dalam beberapa jam, memar ini bisa berubah menjadi ulkus.

Ulkus dan gastritis bisa menghilang bila penderita sembuh dengan cepat dari cederanya.  Bila penderita tetap sakit, ulkus bisa membesar dan mulai mengalami perdarahan, biasanya dalam waktu 2-5 hari setelah terjadinya cedera.

Perdarahan menyebabkan tinja berwarna kehitaman seperti aspal, cairan lambung menjadi kemerahan dan jika sangat berat, tekanan darah bisa turun.

Perdarahan bisa meluas dan berakibat fatal
Gejala dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri di perut sebelah atas.  Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka panjang) tidak merasakan nyeri.

Penderita lainnya merasakan gejala yang mirip ulkus, yaitu nyeri ketika perut kosong. Jika gastritis menyebabkan perdarahan dari ulkus lambung, gejalanya bisa berupa:

  1. Tinja berwarna kehitaman seperti aspal (melena) 
  2. Muntah darah (hematemesis) atau makanan yang sebagian sudah dicerna, yang menyerupai endapan endapan kopi.
Pada gastritis eosinofilik, nyeri perut dan muntah bisa disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan ujung saluran lambung yang menuju ke usus dua belas jari. Pada penyakit M?ni?re, gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri lambung. Hilangnya nafsu makan, mual, muntah dan penurunan berat badan, lebih jarang terjadi. 

Tidak pernah terjadi perdarahan lambung.
Penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema) bisa disebabkan karena hilangnya protein dari lapisan lambung yang meradang. Protein yang hilang ini bercampur dengan isi lambung dan dibuang dari tubuh.

Pada gastritis sel plasma, nyeri perut dan muntah bisa terjadi bersamaan dengan timbulnya ruam di kulit dan diare.

Gastritis akibat terapi penyinaran menyebabkan nyeri, mual dan heartburn (rasa hangat atau rasa terbakar di belakang tulang dada), yang terjadi karena adanya peradangan dan kadang karena adanya tukak di lambung.

Tukak bisa menembus dinding lambung, sehingga isi lambung tumpah ke dalam rongga perut, menyebabkan peritonitis (peradangan lapisan perut) dan nyeri yang luar biasa. Perut tampak kaku dan keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan darurat.

Kadang setelah terapi penyinaran, terbentuk jaringan parut yang menyebabkan menyempitnya saluran lambung yang menuju ke usus dua belas jari, sehingga terjadi nyeri perut dan muntah.

Penyinaran bisa merusak lapisan pelindung lambung, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam dinding lambung dan menyebabkan nyeri hebat yang muncul secara tiba-tiba.

DIAGNOSA
Jika seseorang merasakan nyeri perut sebelah atas disertai mual atau heartburn, dokter akan menduganya sebagai gastritis.

Jika gejalanya menetap, jarang diperlukan pemeriksaan dan pengobatan dimulai berdasarkan penyebab yang mungkin.

Jika diagnosisnya belum meyakinkan, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan lambung dengan endoskopi dan biopsi (pengambilan contoh lapisan lambung untuk diperiksa dibawah mikroskop).

Jika gastritis berlanjut atau kambuh kembali, maka dicari penyebabnya, seperti infeksi, makanan, obat-obatan atau kebiasaan minum penderita.

Gastritis karena bakteri bisa diketahui dari hasil pemeriksaan biopsi.  Penderita gastritis karena bakteri banyak yang membentuk antibodi terhadap bakteri penyebabnya, yang bisa ditemukan dalam pemeriksaan darah.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah infeksi oleh Helicobacter pylori, maka diberikan bismuth, antibiotik (misalnya xamoxicillin dan claritromycindan obat anti-tukak (omeprazole).

Penderita gastritis karena stres akut banyak yang mengalami penyembuhan setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi. Tetapi sekitar 2% penderita gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal.

Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).

Perdarahan hebat karena gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi. Jika perdarahan berlanjut, mungkin seluruh lambung harus diangkat.

Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan antasid.
Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.

Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.

Gastritis atrofik tidak dapat disembuhkan.
Sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan vitamin B12. Penyakit M?niere bisa disembuhkan dengan mengangkat sebagian atau seluruh lambung.

Gastritis sel plasma bisa diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung. (anonymus )

Waspadai Penyakit Maag Karena Bakteri
Benarkah penyakit maag muncul karena makan tidak teratur ? Menurut dr. H. Chudahwan Manan DSPD, Gastroeterolog FKUI RSCM, penyakit ini memang disebabkan oleh meningkatnya produksi asam lambung. Dan menurut sejumlah ahli penyakit pencernaan, bakteri Helicobacter Pylori, bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit.

Orang tidak akan menduga bahwa jika penyakit ini juga bisa disebabkan oleh keberadaan bakteri. Karenanya, gastroenterolog atau dokter ahli pencernaan belakangan banyak membicarakan makhluk renik ini. Panjang H. pylori 2 – 3 mikron dan lebarnya 0,5 mikron. Bentuknya seperti spiral berekor diselubungi lapisan mirip rambut atau flagela.

Dalam keadaan tidak aktif, makhluk ini berubah bentuk menjadi cocoid yang berlindung dalam kapsulnya. Begitu keadaan memungkinkan baginya untuk aktif, dengan gesitnya ia bergerak. Ia bersarang dan berkembang biak dalam lapisan mukus perut, dalam suasana asam tinggi.

Bakteri ini memerlukan urea (hasil akhir utama dari metabolisme protein mamalia) serta hemin (pigmen merah dalam darah) untuk berkembang biak. Ternyata hanya sel-sel jaringan mukus dalam lambung yang dapat menyimpan nutrisi esensial ini. Tentunya, kalau tidak dibasmi, akan tumbuh subur dan bisa bertahan hidup sampai puluhan tahun dalam lambung manusia sambil menggegoroti daerah di sekitar “rumahnya”. Karena lambung tempat hidup paling nyaman baginya, dia ogah bermigrasi ke organ pencernaan lain seperti usus besar, esofagus.

Penyakit yang diakibatkan oleh bakteri ini tidak bedanya dengan penderita sakit maag biasa. Yakni mual kembung dan nyeri. Hanya, bedanya berulang kali penyakitnya kambuh. Hanya, pada kasus terparah bisa sampai mengakibatkan muntah dan berak darah.

Karena latar belakangnya itu, maka bakteri ini juga berindah dengan perlakuan menusia yakni melalui ludah dan masuk ke mulut. Misalnya penggunaan gelas, sendok, atau piring makan secara bersama-sama. karena kurang higienis, makanan bisa terkontaminasi faeses yang mengandung bakteri itu.

Dari hasil penelitian dunia gastroenterologi, terjadinya tukak lambung atau tukak usus ternyata bakteri ini 100% memiliki peran. Bahkan berdasarkan diagnosa beberapa pasien yang datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, 90% pasien positif mengidap H.Pylori. Pada pasien penderita gastritik kronik aktif, bakteri ini didapatkan pada 80% kasus. Sedangkan pada penderita tukak lambung 70 – 80%. Bahkan, pada tumor lambung sekitar 60%.

Kata dr. Manan, sumber bakteri ini memang masih dipertanyakan, apakah air yang digunakan untuk mencuci sayuran mentah atau saat mencuci alat makan. Namun cara untuk menemukan bakteri ini perlu menjalani dua tahapan. Yakni cara noninvasif dan invasif.

Noninvasif artinya melalui darah, diperiksa antibodi penderita terhadap bakteri ini. Semakin tinggi antibodinya, semakin besar kemungkinan terinfeksi bakteri ini. Pemeriksaan noninvasif juga bisa dilakukan melalui tinja, urine, atau ludah. Namun, pada anak-anak justru tes melalui urine hasilnya lebih memuaskan.

Tes H. pylori melalui darah pada bayi ternyata hasilnya tidak memuaskan walaupun antibodi sang ibu dengan H. pylori positif muncul dalam darah si bayi.

Sedangkan cara invasif dilakukan dengan pengambilan jaringan lambung dengan alat endoskopi. Ada lagi tes urease cepat (RUT, Rapid Urease Test), yakni setelah diambil sampel jaringan lambung, selanjutnya dikulturkan dalam gelas yang sudah diisi cairan khusus. Setelah didiamkan 20 – 60 menit terjadilah perubahan warna (warna merah menunjukkan H. pylori positif tinggi). Jaringan lambung itu dikulturkan dalam konsentrasi oksigen rendah (5%). Tes tidak bisa dilakukan dengan konsentrasi oksigen tinggi.

Ada lagi urea breath test yakni pemeriksaan berdasarkan penelitian napas. Melalui suatu alat khusus, dilihat reaksi kimianya. Pasien diberi minuman yang mengandung unsur urea(13C) ditandai elemen isotopik karbon nonradioaktif. Bila hasilnya positif, gas karbon dioksida 13C akan muncul dalam 10 – 20 menit, berarti bakteri menghancurkan urea. Sebaliknya, kalau hasilnya negatif, unsur 13C karbon dioksida tidak muncul. Pemeriksaan seperti ini belum dilakukan di Indonesia karena alatnya mahal.

Untuk menghilangkan bakteri ini dalam tubuh pasien, menurut dr. Manan tidak mudah. Karena tahapan pengobatan dengan pemberian Three durg treatment yakni tetracyline(TC), metronidazole (MNZ), dan amoxicilin (AMPC) atau clarithromycin (CAM) tidak banyak membuahkan hasil. Bahkan cara penggunaan obat yang keliru bisa menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi kulit dan nyeri lambung.

Dianjurkan dr. Manan jika sakit lambung yang tidak kunjung sembuh sebaiknya diperiksa secara lebih teliti. Penyakit maag memang merupakan penyakit umum yang biasanya dapat disembuhkan dengan obat jenis antasid. “Tapi kalau setelah dua minggu diobati penyakitnya tidak juga sembuh, jangan segan-segan untuk memeriksakan diri kembali,” katanya. (Sumber: Indosiar.com)
  
Mual, mulas, perih, dan kembung merupakan gejala mag yang sudah dikenal masyarakat.
Ketika gejala itu muncul, banyak orang memakai obat mag yang banyak dijual di warung maupun toko obat.

Obat-obatan yang umumnya mengandung zat penetral asam itu memang cukup ampuh meredakan kelebihan asam lambung yang timbul saat mag kambuh.

Namun, ternyata tidak semua gejala mual, mulas, perih, dan kembung itu bersumber dari melonjaknya asam lambung. Ada penyebab lain yang tentunya. perlu metode lain dalam pemulihannya. Misalnya, pada kasus infeksi bakteri Helicobacter pylori di lambung.

“Bakteri ini pertama kali ditemukan dr Barry Marshall dan dr Robin Warren pada 1982 di Perth, Australia,” ujar praktisi dan pengamat kesehatan dr Guntur Darmawan di Jakarta, baru-baru ini.

Sebelum penemuan itu, lanjut Guntur, orang beranggapan tidak ada kuman yang sanggup bertahan hidup di dalam lambung, mengingat tingkat keasaman lambung yang tinggi.
Penemuan Helicobacter pylori telah mengubah total pemikiran tersebut.

Bakteri itu bisa beradaptasi dengan lingkungan lambung yang asam. Melekatnya Helicobacter pylori pada lambung menyebabkan peradangan terus-menerus. Bila bakteri itu menginfeksi daerah antrum pilorik di lambung, bakteri itu meningkatkan produksi asam lambung dan menimbulkan tukak (luka).

Bila bakteri itu menginfeksi daerah korpus di lambung, produksi asam lambung justru menurun. Dalam jangka panjang, kondisi itu menyebabkan kanker lambung dan limfoma. `’Telah terbukti, Helicobacter menyebabkan lebih dari 90% tukak usus dua belas jari dan sekitar 80% tukak lambung,” jelas Guntur.

Sejauh ini, mekanisme penularan bakteri ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan dari rute oral-oral atau fekal-oral.

Faktor kebersihan memegang peran penting karena data menunjukkan prevalensi infeksi lebih tinggi di negara berkembang dengan tingkat kebersihan yang rendah.

Gejala yang timbul pada pasien bervariasi, mulai dari tanpa gejala, mual, muntah, kembung, tidak nyaman atau nyeri ulu hati, penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, muntah darah, dan buang air besar kehitaman sebagai akibat perdarahan tukak lambung.

Beberapa pemeriksaan penunjang telah tersedia untuk menegakkan diagnosis infeksi Helicobacter pylori. Perlu antibiotik Untuk membasmi Helicobacter pylori, obat mag biasa saja tidak cukup. Antibiotik yang tepat dibutuhkan untuk melenyapkan bakteri itu dari lambung.

“Saat ini telah terdapat protokol terapi Helicobacter pylori. Terapi lini pertama berdurasi tujuh hari, tapi jika gagal perlu dilakukan terapi lini kedua dengan durasi 14 hari. Untuk mengevaluasi keberhasilan terapi dilakukan tes napas urea atau pemeriksaan biopsi jaringan,” jelas Guntur. Tentunya tidak semua keluhan sakit mag disebabkan Helicobacter Pylori.

Namun, deteksi dini yang tepat akan adanya infeksi Helicobacter pylori pada keluhan sakit mag menjadikan infeksi tersebut dapat segera diberantas tuntas dan kemungkinan terjadinya kanker dapat dicegah. (http://anax1a.pressmart.net/ )

Sakit maag atau gastritis paling sering timbul akibat gangguan keasaman lambung. Tetapi pada beberapa keadaan terutama pada kasus maag kronis dan tukak lambung, asam lambung bukanlah penyebab tunggal. Ada peran organisme renik yaitu bakteri Helicobacter pylori.

Bakteri ini mempunyai sifat luar biasa. Jika bakteri lain mati pada suasana asam dalam lambung, Helicobacter pylori mampu bertahan hidup bahkan berkembang biak.

Kuman H. pylori dapat mengiritasi dinding lambung, sehingga menimbulkan peradangan dan luka (ulkus). Akibat dinding lambung mengalami perlukaan, penderita akan merasakan perih di bagian ulu hati.

Pengobatan gastritis oleh infeksi Helicobacter pylori membutuhkan terapi kombinasi. Terapi ini menggunakan tiga macam obat yaitu jenis penghambat pompa proton (omeprazole, lanzoprazole) untuk mengurangi asam lambung, antibiotik amoksisilin dan antibiotik klaritromisin untuk membunuh bakteri H. pylori. Lama pemberian adalah 10 hari. Diharapkan setelah akhir pengobatan H. pylori sudah lenyap.

Selain dari kombinasi tiga obat, baru-baru ini dikenal pula terapi dengan empat macam obat. Terapi mutakhir ini terbukti mengeliminasi H. pylori dengan lebih baik.Obat yang digunakan pada terapi empat obat adalah 3 macam antibiotik (levofloksasin, nitasoksanid, dan doksisiklin) ditambah proton pump inhibitor (omeprazole).  http://www.wartamedika.com/

Oleh :  dr. Arina Ismah Afia
(Penanggungjawab MCU Pramita Utama Cab.Yogyakarta)
Gangguan pencernaan pada lambung yang sering kita sebut sakit maag, tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita, atau bahkan kita sudah sering mengalaminya. Tapi tahukah Anda, apa sebenarnya penyebab penyakit ini ?
Sakit maag atau dispepsia sering dikaitkan dengan adanya peningkatan keasaman pada lambung, yang dapat mengakibatkan peradangan pada mukosa lambung, biasanya berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur, makanan yang pedas, asam, minuman bersoda, kopi,  obat – obatan tertentu, ataupun kondisi emosional tertentu misalnya stress. Selain hal tersebut di atas, sakit maag ternyata juga dapat diakibatkan oleh adanya infeksi kronis pada lambung. Infeksi ini sering dikaitkan dengan bakteri yang namanya Helicobacter pylori.

Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negative, berbentuk spiral, berkoloni hanya pada lapisan mukosa lambung. Bakteri ini merupakan penyebab infeksi lambung, sering kita sebut gastritis,   gastric ulcer / tukak lambung.

Sejak bakteri ini ditemukan pada tahun 1984, bakteri ini diketahui sebagai penyebab utama penyakit tukak lambung, dan faktor resiko menyebabkan terjadinya kanker lambung. Lokasi bakteri ini di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai komplikasi perdarahan pada lambung.

Penyakit ini biasanya bersifat kronis / menahun dan kambuh – kambuhan. Gejala penyakit ini antara lain rasa sakit pada perut bagian atas / ulu hati, dapat disertai rasa mual, kembung, dan rasa sakit dapat juga timbul saat malam hari ( nocturnal pain ), sehingga membangunkan penderita dari tidur, biasanya akan reda dengan adanya asupan makanan atau minum obat antasida.

Deteksi infeksi Helicobacter pylori dapat ditegakkan melalui pemeriksaan biopsi jaringan, Urea Breath Test, Fecal Antigen, IgM dan IgG Helicobacter pylori serta PCR. Pramita Utama menyediakan pemeriksaan IgM dan IgG Holicobacter Pylori untuk menegakkan diagnosa penyakit tersebut.( http://pramitautama.co.id/)

Helicobacter Pylori, bakteri penyebab sakit maag. 
Bila tidak dibasmi kanker lambung akibatnya 

Sakit lambung atau yang biasa disebut sakit maag-dari bahasa Belanda- awalnya memang disebabkan oleh asam lambung yang melimpah dibandingkan jumlah makanan didalam lambung.

Namun sejak 1983, dua dokter dari Perth-Australia, yang kemudian mendapatkan Hadiah Nobel di bidang Kedokteran : Dr. Warren dan Dr. Marshall, mereka  masing-masing adalah pathologist dan internist yang telah menemukan sejenis bakteri didalam sediaan penderita gastritis yang dibiopsi dan kemudian  diberi nama Helicobacter Pylori (HP). Apa dan bagaimana sifat HP ?

HP berbentuk seperti sosis dengan posisi agak melengkung, tampak dua kutub, salah satunya berflagella untuk pergerakan bakteri. Sifat HP sangat kompleks, dan boleh dikatakan mempunyai berbagai senjata, sehingga bisa ’survive’ didalam lingkungan yang sangat asam dari lambung/ gaster/ maag.

Pertama, HP dapat merubah lingkungan mikro disekitarnya menjadi bersifat agak basa, sehingga dia bisa tinggal dan berkoloni dilapisan lendir mukosa lambung.

Kedua, dia mempunyai alat flagella, untuk membor mukosa lambung, sehingga bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta/ cekungan mukosa dan menetap ditempat itu.

Ketiga, HP mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali dirinya sebagai benda asing/non-self, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung/self sehingga tidak dapat dikenali sebagai ‘invader’ atau penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-T.  Maka luputlah bakteri HP dari penyisiran sistem imun kita, karena HP tidak terdeteksi sebagai benda asing/non-self.

Ke-empat, HP bisa resisten terhadap terapi yang diberikan, dengan cara bakteri tersebut membuat zat anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan.

Dan banyak lagi senjata yang dimiliki HP, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh peradangan lambung oleh HP menjadi semakin kompleks. Terutama bila HP tidak

Dan semenjak ditemukan bakteri HP, maka paradigma bahwa ’sakit maag disebabkan oleh asam lambung berlebih’ telah bergeser menjadi ’sakit maag disebabkan oleh infeksi/peradangan lambung oleh kuman HP’.

Sudah tentu akibat perubahan paradigma tersebut akan juga pasti mempengaruhi pengobatan sakit maag. Maka tidak mengherankan saat ini pasien gastritis akan diberikan antibiotika yang sesuai untuk HP, bila ternyata pada pemeriksaan biopsi endoskopi lambung pasien ditemukan HP positif.

Bagaimana seseorang tertular HP? Banyak cara dapat dilalui oleh bakteri HP untuk mencapai lambung dan menyebabkan peradangan/infeksi disana.

Pertama, anak-anak akan mewarisi HP dari ibunya/orang dewasa lain yang terinfeksi HP melalui makanan yang dikunyah dulu oleh ibu/orang dewasa lain , sebelum disuapkan ke mulut anak. Makanan yang terkontaminasi HP dari air ludah si ibu/ pemberi makanan yang sebelumnya dikunyah/mastikasi.

Kebiasaan seperti ini sangat populer dan biasa dilakukan di Afrika dan berbagai daerah di Indonesia. Jalan penularan seperti ini disebut ‘oro-oral route’.

Seperti penyakit tifus dan cholera, HP dapat juga ditularkan lewat vektor yaitu lalat kotor yang hinggap difeces penderita, dan kemudian  hinggap pada makanan yang tidak tertutup dan kita lahap sesudah itu.

Bila tangan yang kotor terkontaminasi feces tidak dibersihkan dengan cermat, maka kotoran yang menempel akan masuk kedalam mulut, bila makan tidak menggunakan sendok alias makan dengan tangan.Cara penularan seperti ini disebut ‘feco-oral route’.

Disinilah pentingnya jamban tertutup dan WC yang  memenuhi syarat kesehatan serta hygiene kesehatan umum yang memadai, dengan menjaga lingkungan selalu bersih dan membiasakan menutup makanan diatas meja yang nanti akan dikonsumsi keluarga.

Tiga gambar pada artikel ini, ditengah kelenjar/kripta lambung dimana tampak beberapa HP dibagian tengah/lumen kelenjar. Gambar kiri dan kanan bila diperhatikan dengan cermat, tampak bakteri HP berbentuk cacing pendek kecil-kecil, diantara massa lendir mukosa lambung, dan berwarna pink-gelap.. ( Dr Sukma Melati )

Dari Maag Berkembang Kanker
Minggu, 21 November 2010 | 17:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Rasa nyeri di sekitar perut dan ulu hati kerap menyerang Endri Kurniawati, 35 tahun, sejak 2004. Semula, ia menduga hal itu sebagai bagian dari sakit maag. Oleh dokter yang memeriksanya, keluhan itu pun dianggap sebagai bagian dari maag. Dia disarankan agar menjaga pola makan dan berpantang mengudap makanan tertentu.

Kebanyakan orang memang menganggap rasa sakit seperti yang dirasakan Endri di sekitar perut dan ulu hati itu adalah gejala maag. Stres dan tidak teraturnya makan sering kali menjadi faktor pemicu penyakit tersebut.

Perempuan yang berwirausaha di bidang batik itu baru mendapatkan kepastian tentang penyakitnya tersebut pada 2007. Saat itu ia meminum susu dan seruas jari dodol durian. Padahal teh, cokelat, kopi, susu, dan mi goreng merupakan jenis makanan dan minuman yang amat dihindari oleh Endri. "Kalau makan makanan itu, istilahnya saya salah makan. Perut langsung sakit dan bengkak, sampai saya enggak bisa napas," kata perempuan berdarah Madura itu.

Saat berobat, dokter yang memeriksa menawarinya untuk melakukan endoskopi (peneropongan) dan biopsi (pengambilan jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik) lambung. Endri pun menuruti saran dokter. "Saat itulah ketahuan ada infeksi Helicobacter pylori di lambung saya," katanya.

Penyakit Endri ini dikenal dengan nama gastritis--peradangan lapisan lambung yang kronis--disebabkan Helicobacter pylori. Dokter kemudian memberikan antibiotik ganda selama lima hari. Tahun lalu, ketika Endri menjalani tes UBT (urea breath test), bakteri itu sudah tak ada di lambungnya. Namun sesekali dia mengaku masih merasakan sakit di perut jika salah makan. "Mungkin itu sisa bakterinya," ujarnya.

Dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, mengingatkan pasien yang memiliki keluhan sakit maag untuk waspada terhadap keberadaan bakteri ini. Bakteri helico, kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu, memang satu-satunya bakteri yang bisa hidup di lambung. Kuman lain tak bisa hidup karena adanya asam lambung.

Keberadaan bakteri ini ditemukan oleh dua peneliti Australia, Barry J. Marshall dan J. Robin Warren, pada 1982. Pada 2005 keduanya mendapat hadiah Nobel di bidang kesehatan.

Ari Fahrial, yang merupakan ahli gastroenterologi, juga pernah melakukan penelitian mengenai bakteri ini pada 2003 dan melakukan penelitian mengenai penggunaan antibiotik selama tujuh hari pada 2005 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Antibiotik memang obat yang dapat menghilangkan bakteri dalam lambung.

Ari menyarankan penggunaan dua macam antibiotik yang dikombinasikan dengan obat anti-asam lambung untuk penderita yang positif terkena bakteri helico. "Penggunaan obat akan efektif jika dilakukan selama tujuh hari," kata peraih Young Clinician Award pada World Congress of Gastroenterology Bangkok 2002 itu.

Meski memiliki gejala yang sama dengan maag, Ari menyarankan orang yang merasa sakit maag dengan keluhan tambahan, seperti turunnya berat badan, muka pucat, dan tinja yang dikeluarkan berwarna hitam untuk segera memeriksakan kemungkinan adanya bakteri ini. Jika dibiarkan, bakteri ini akan menyebabkan kanker lambung.

"Jika tidak diobati, kuman ini bisa menyebabkan kanker lambung," kata Ari. Keberadaan bakteri dalam lambung ini dapat dideteksi melalui dua cara, yaitu dengan cara endoskopi/biopsi atau dengan cara melakukan tes UBT.  http://www.tempointeraktif.com/


Sakit maag.
Istilah maag (dibaca “mah”), meru-pakan istilah yang populer di Indonesia, ditujukan untuk infeksi dan iritasi lambung (radang lambung). Istilah baku untuk maag ini adalah gastritis, gastric/stomach ulcer, duodenal ulcer atau peptic ulcer. Penyakit ini sangat menjengkelkan, dan seringkali muncul justru pada saat yang paling kritis dalam kegiatan kita.

Terjadinya iritasi dan atau peradangan (bila sampai kronis, dinding lambung bisa sampai bocor) ini, pada garis besarnya terjadi karena :

1.   Lambung berada pada kondisi kosong ketika terjadi sekresi asam lambung (hydrochloric acid/asam klorida - yang merupakan asam kuat), dan sekresi enzim pepsin yang berfungsi untuk mencernakan makanan. Akibatnya asam dan enzim tersebut “memakan” dinding lambung, menembus lapisan pelindung dinding lambung (mucus). Sekresi asam lambung ini bisa dipicu oleh stress.

Pada saat seseorang mengalami stress, maka tubuh menganggap bahwa terjadi suatu ancaman. Untuk mengatasinya, dibutuhkan enersi yang diperoleh dari makanan. Untuk itu tubuh “mendahului” menyiapkan asam lambung dan enzim pepsin untuk mencerna makanan. Bila tidak ada makanan di lambung, asam lambung dapat mengiritasi dinding lambung.

2.  Makanan atau obat tertentu seperti aspirin (asam salisilat), ibuprofen, naproxen sodium, asam mefenamat (ponstan) dan sejenisnya yang banyak terdapat pada obat demam dan peng-hilang rasa sakit, mampu mengikis pelindung dinding lambung dan menimbulkan iritasi. Demikian pula kafein, rokok dan alkohol, memper-lemah daya lindung mucus.

3.    Munculnya bakteri Helicobacter pylori yang mampu menembus dinding lambung. Bakteri inilah yang bertanggungjawab pada sekitar 80 - 90% radang lambung. Bahkan untuk radang lambung kronis (menahun), hampir dipastikan bakteri ini selalu hadir. Untuk melindungi dirinya dari asam lambung, bakteri ini mengeluar-kan enzim urease, yang menetralkan asam lambung.

Kerusakan pada lambung tersebut dapat diperbaiki oleh tubuh apabila yang bersangkutan menerima asupan (intake) nutrisi yang memadai, serta istirahat (tidur) yang cukup untuk memberi kesempatan kepada tubuh memperbaiki sel-sel yang aus dan rusak.

Obat dan “obat” untuk maag.
Di media massa, dan dimana saja, gencar diiklankan “obat” untuk sakit maag. Pada garis besarnya, obat-obatan tersebut bekerja dan berakibat sebagai berikut :

1.       “Obat” maag yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung merupakan garam magnesium dan atau garam aluminium (dikombinasikan dengan analgesik - penghilang rasa sakit). Obat-obatan semacam ini sama sekali tidak menyentuh penyebab penyakit, namun hanya menetralkan asam lambung dan “membius” syaraf sehingga rasa sakit lenyap. Penggunaan penetral asam ini dalam jangka panjang dapat mengakibatkan batu ginjal (kencing batu). Umumnya penggunaannya dibatasi hanya untuk 5 hari. Namun peringatan ini sering diabaikan (atau sengaja diabaikan) melalui iklan yang menyesatkan.

2.     Antibiotika untuk membunuh bakteri Helicobacter Pylori. Namun sebagai akibatnya semua bakteri lain (termasuk yang bermanfaat untuk tubuh dan pencernaan), juga mati. Sembelit merupakan efek samping penggunaan antibiotika yang paling terasa, karena semua bakteri dalam usus yang bertugas untuk mendekomposisi sisa makanan juga ikut mati.

Cara Kefir mengobati maag adalah sebagai berikut :
1.    Kefir mengandung tryptophan, yang berfungsi untuk relaksasi syaraf, sehingga rasa sakit berkurang dan penderita dapat tidur untuk memberi kesempatan kepada sel-sel yang rusak memperbaiki diri. Dengan relaksasi, sekresi asam lambung berkurang
2.    Kefir, menetralkan racun (detoksifikasi) yang terdapat dalam lambung, sehingga mencegah kerusakan lambung lebih jauh
3.     Kefir mengandung kalsium, magnesium, lemak dan protein yang dapat menetralkan asam lambung. Di sisi lain, rasa masam pada Kefir, berfungsi sebagai rem (acid pump inhibitor) bagi produksi asam lambung
4.     Kefir mengandung antibiotika yang membunuh sebagian besar bakteri Helicobacter Pylory, tapi tidak membunuh beneficial bacteria lainnya, bakteri yang bermanfaat
5.    Kefir mengandung friendly bacteria, yang menjaga keseimbangan eksistensi bakteri yang bermanfaat dengan bakteri patogen, serta menyediakan bakteri di usus untuk meningkatkan kemampuan pencernaan, sehingga tubuh dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan
6.    Kefir mengandung nutrisi, vitamin dan mineral, yang perlu untuk tubuh dalam mengganti sel-sel yang rusak

Kefir dapat menanggulangi maag sampai suatu derajat kerusakan tertentu. Bila lambung sudah bocor, tentunya tindakan operasi harus dilakukan. Berdasarkan pengalaman, bila masih dalam tahap radang (gastritis), maka dalam waktu kurang dari 2 minggu sudah dapat dituntaskan. Sejauh ini belum ada yang tidak sembuh dalam waktu 1 bulan

Dalam keadaan yang parah, yaitu terjadi luka pada dinding lambung yang ditandai dengan keluarnya darah bersama kotoran (atau sampai tinja berwarna hitam), seringkali diperlukan pengobatan dengan antibiotik terlebih dahulu.

Pada saat ini, pengobatan dengan Kefir belum dapat dilakukan. Kefir memiliki fungsi detoksifikasi yang kuat, menganggap antibiotika sebagai racun, dan akan dinetralkannya.Sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar proses pengobatan berjalan efektif.

Agar maag tidak kambuh.
Agar penyakit maag ini tidak kambuh lagi, maka hal terpenting adalah mengubah cara hidup dan cara makan yang tadinya merupakan penyebab maag. Petunjuk mengenai hal ini tentunya sudah sangat dikenal oleh setiap penderita maag, namun seringkali “lupa” untuk menjalankannya.

Kebiasaan baru dengan mengkonsumsi Kefir sebagai makanan fungsional pro-biotik, dapat menanggulangi “lupa” ini sampai derajat tertentu. Konsumsi Kefir sebagai makanan fungsional probiotik, satu gelas sehari sudah memadai untuk menanggulangi kambuhnya maag akibat makan yang kurang teratur, atau makanan yang pedas / asam.

Kefir Menyembuhkan sakit maag /gastritis
Anda yang memiliki aktivitas pekerjaan padat pasti pernah merasakan mual di bagian lambung. Biasanya kita mengenalnya sebagai penyakit maag, tapi mungkin saja itu adalah gejala awal gastritis. Gastritis adalah radang atau iritasi yang terjadi pada dinding lambung. Gastritis merupakan kondisi yang disebabkan oleh beberapa sebab. Gejala yang biasa dirasakan adalah nyeri atau rasa tidak enak pada bagian atas perut, yang kadangkala disebut mual.

Ada dua jenis gastritis, pertama gastritis akut yang mungkin disebabkan oleh luka bakar yang serius, operasi besar, aspirin atau zat anti radang lainnya, kortikosteroid, obat-obatan, makanan atau adanya virus, bakteri atau racun kimia. Kedua gastritis kronik biasanya merupakan tanda adanya penyakit lain seperti tukak lambung (peptic ulcer), kelainan imunitas, kanker lambung atau anemia.

Pada orang dengan gastritis, gejala yang sering dikeluhkan adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada bagian atas perut, bagian tengah. Nyeri lambung dapat terjadi di bagian kiri atas perut dan nyeri bisa terasa menjalar sampai ke punggung. Orang seringkali menggunakan istilah rasa terbakar, nyeri yang terus menerus, nyeri yang menggigit atau perih untuk menggambarkan nyeri yang dirasakan.

Biasanya hanya merupakan rasa tidak nyaman yang samar, tetapi nyerinya dapat juga seperti ditusuk-tusuk dan diiris-iris. Rasa kembung yang hadir biasanya tidak mengurangi nyeri atau hanya mengurangi sebentar saja. Gejala lainnya seperti mual dan muntah, cairan yang keluar mungkin bening, hijau atau kuning, ada sedikit darah atau muntah darah, tergantung dari seberapa parah peradangan lambung yang terjadi. Terkadang bahkan disertai dengan pembengkakan dan rasa penuh pada bagian atas perut.

Sumber: Keluarga Kefir Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar