.quickedit{ display:none; }
" Wilujeng Sumping di Saung Kefir Jatinangor, Wahana Berbagi Antar Sesama "

Kamis, 08 September 2011

PROBIOTIK DAN PREBIOTIK 1

Gunakanlah Makanan Yang Mengandung Prebiotik dan Probiotik   

Waspada Online, 3 Juli 2007

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu menghadapi serangan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi serta melalui udara yang dihirup. Mekanisme pertahanan tubuh yang merupakan garis terdepan dalam menghadapi serangan kuman adalah sistem kekebalan. 

 

Dalam kondisi sehat, sistem kekebalan tubuh mampu menjaga manusia yang bersangkutan untuk tetap sehat dan bebas dari penyakit, khususnya pada mereka yang mengkonsumsi probiotik dan prebiotik .

Probiotik merupakan makanan yang mengandung mikroorganisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan hal yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia.

Di dalam tubuh manusia, misalnya di dalam usus besar didapati kuman yang menguntungkan bagi kesehatan yang disebut sebagai kuman komensal, dan sebaliknya ada pula kuman yang berbahaya bagi kesehatan yang menyebabkan penyakit. Secara umum, probiotik mengandung kuman (bakteri) yang menguntungkan bagi kesehatan, yang jika dikonsumsi maka kuman tersebut dapat membantu memelihara keseimbangan populasi kuman dalam saluran cerna.

Banyaknya kuman dalam saluran cerna dipengaruhi oleh usia, makanan dan status kesehatan yang bersangkutan. Dalam kondisi sakit, terutama dalam keadaan mencret (diare) baik karena obat-obatan atau penyakit usus lainnya, demikian juga pada lanjut usia (lansia), probiotik bekerja memelihara keseimbangan kuman dalam saluran cerna, dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh melalui peningkatan kerja sel makrofag di dalam tubuh dan pelepasan antibodi.

Dengan kemajuan teknologi pada saat ini, probiotik dapat berupa suplemen makanan, seperti lactobacilli, streptococci salivarius, enterokokus faecium dan bifidobacteria yang memberikan manfaat bagi kesehatan di dalam usus. Kemasan probiotik dapat mengandung satu atau beberapa kelompok bakteri yang berbeda.

Sejumlah industri farmasi telah memproduksi dan memasarkan probiotik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan derajat kesehatan. Berbagai kombinasi bakteri dengan mineral, vitamin dan probiotik telah beredar di pasaran, baik sebagai kemasan bebas maupun sebagai kemasan yang diresepkan. Ketiga komponen tersebut diperlukan setiap hari untuk peningkatan kekebalan yang menyebabkan peningkatan kesehatan.

Prebiotik merupakan bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang menguntungkan bagi manusia dengan merangsang pertumbuhan kuman komensal di dalam usus besar sehingga dapat memperbaiki kesehatan. Misalnya zat fruktooligosakharida (FOS) dan inulin. Pada saat ini, FOS dapat diperoleh dari susu yang mengandung FOS.

Hal ini juga didapati pada sejumlah sayur-sayuran dan tanam-tanaman termasuk gandum, bawang merah, bawang putih, pisang, akar tanaman Chicory Orang Amerika mengkonsumsi susu 1-4 gram/hari inulin dan FOS, sedangkan orang Eropa 3-10 gram/hari.

Manfaat probiotik Beberapa manfaat probiotik adalah menghasilkan zat antibakteri dengan menghambat sejumlah metabolisme dan produksi racun yang dihasilkan oleh bakteri dan jamur di usus. Selain daripada itu, probiotik misalnya lactobacilli dapat merangsang aktivitas makrofag dan pelepasan antibodi yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Manfaat prebiotik Beberapa manfaat prebiotik seperti inulin dan FOS untuk menambah serat dalam makanan. Tidak sama seperti serat-serat lainnya maka inulin dan FOS tidak mempunyai rasa dan dapat digunakan untuk menambah serat.

Inulin dan FOS juga digunakan untuk menggantikan lemak atau gula dan mengurangi kalori makanan seperti es krim, susu, manisan-manisan dan kue, karena mengandung kalori yang rendah dibandingkan karbohidrat dan tidak dicerna dari mulut sampai usus halus. .Enersi yang dihasilkan 1,5 kkal/gram.

Oleh karena inulin dan FOS tidak dapat dicerna maka sangat sesuai digunakan pada penderita penyakit kencing manis karena tidak mempunyai pengaruh terhadap kadar gula darah, tidak merangsang pelepasan insulin dan tidak ada pengaruhnya terhadap hormon glukagon.

Inulin dan FOS memperbaiki fungsi usus dengan cara meningkatkan seringnya buang air besar dan mengasamkan pH usus, selain dari mempunyai efek untuk menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida serta menekan pertumbuhan kuman yang merugikan kesehatan dalam usus besar. Selain daripada itu, inulin dan FOS merangsang pertumbuhan bifidobacteria dalam usus sehingga menghambat pertumbuhan kuman yang berbahaya.

Sering pula dikombinasikan antara prebiotik dan probiotik sehingga terjadi efek total yang saling menguatkan (sinergistik), oleh karena selain kerja prebiotik yang selain meningkatkan pertumbuhan kuman yang menguntungkan di dalam usus besar, prebiotik juga memperbaiki kehidupan probiotik di dalam tubuh.
(dr.Pirma Siburian Sp PD, pemerhati masalah kesehatan lansia dan dokter pada klinik lansia Klinik Spesialis Bunda Medan). (ags) http://pirmasiburian.blogdetik.com/

Makanan Probiotik Bukan Cuma Yoghurt
Senin, 11 Mei 2009 | 10:36 WIB

KOMPAS.com — Kita hidup dalam dunia yang terkontaminasi dengan bakteri yang ada di mana-mana. Selain ada di dalam makanan, minuman, dan air yang terkontaminasi, tubuh kita sendiri merupakan "rumah tinggal" bagi banyak jenis bakteri. Di dalam usus besar tinggal sekitar 500 jenis mikroba dengan 100 triliun bakteri di dalamnya. Ada jenis bakteri yang "jahat" seperti E coli (dapat menimbulkan diare), dan ada jenis bakteri yang "baik" seperti Lactobacillus dan Bifidobacteria yang menyehatkan tubuh kita.

Kedua jenis bakteri yang "bersahabat" bagi manusia ini sering digunakan sebagai kandungan probiotik yang semakin populer di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Menurut dr Johanes C Chandrawinata, MND, SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari RS Melinda, Bandung, dalam artikelnya di majalah Prevention, probiotik berarti suplemen bakteri hidup yang menguntungkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan di dalam usus dan menstimulasi mekanisme kekebalan tubuh.

Probiotik sering juga disebut sebagai makanan fungsional karena definisinya adalah makanan yang bentuknya dapat sama atau menyerupai makanan biasa atau dalam bentuk minuman. Selain minuman probiotik, yang juga termasuk dalam kategori makanan fungsional ini adalah telur omega-3, protein kedelai, tomat, dan lain-lain.

Bukan cuma yoghurt
Bagaimana cara kerja probiotik sehingga baik dampaknya bagi kesehatan kita? Dalam usus besar, probiotik mencerna serat makanan larut air melalui proses fermentasi menjadi asam lemak rantai pendek, seperti asam butirat, propionat, dan asetat. Asam butirat ini merupakan "makanan" utama sel-sel normal usus halus dan menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal, seperti sel kanker. 

Asam butiran ini menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan cara menurunkan produksinya dan meredistribusikan kolesterol dari darah ke hati. Selain itu, terjadi juga peningkatan dekonjugasi asam empedu dengan akibat penyerapan asam empedu terganggu, dan lebih banyak dibuang melalui feces, sehingga lebih banyak kolesterol yang dipakai untuk menghasilkan asam empedu.

Pertumbuhan bakteri probiotik yang menyehatkan juga menghambat pertumbuhan bakteri "jahat" dalam usus sehingga daya tahan usus meningkat. Juga mengurangi proses peradangan dan kerusakan selaput lendir usus. Faktor inilah yang dianggap mampu memperbaiki kondisi eksim atopik pada anak.

Nah, di sekitar kita sebenarnya ada begitu banyak pilihan makanan probiotik. Selain yoghurt, yang saat ini sedang populer, Anda tentu juga mengenal minuman fermentasi seperti Yakult, berbagai ragam kimchi (snack sayuran Korea), sauerkraut (kol yang difermentasi), serta miso dan tempe. Sekadar mengingatkan, tempe juga merupakan produk fermentasi dari biji kedelai dan beberapa bahan lain yang dikenal sebagai ragi tempe. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi.

Namun, menentukan produk mengandung probiotik mana yang benar-benar bisa memberi manfaat seperti yang telah dipaparkan bisa jadi merepotkan. Dan, yang sering kita lewatkan adalah cara mengonsumsi yang benar dan tata aturan dalam menyimpan produk ini. Untuk itu, ada beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan:

*Jatuhkan pilihan pada produk probiotik yang memiliki kandungan bakteri Lactobacillus dan Bifidobacterium. Kandungan dua jenis bakteri ini akan mampu bertahan melalui proses pencernaan di saluran cerna bagian atas dan tetap hidup sampai di usus besar.
*Dr Johanes menganjurkan agar susu probiotik segera diminum setelah makan untuk membantu agar bakteri bisa bertahan terhadap kondisi asam lambung.
*Simpan produk probiotik dalam lemari es dengan suhu yang dijaga 4-8°C agar minuman tetap segar.
*Tidak ada dosis harian yang direkomendasikan untuk probiotik, namun penelitian menyarankan untuk mengonsumsi seporsi (secangkir) makanan probiotik setiap hari. http://female.kompas.com/

Makanan Fermentasi Tradisional Tetap Menyehatkan Meski Bukan Pangan Probiotik

Wisnu Adi Yulianto
Jika Anda penggemar makanan fungsional atau kesehatan, Anda tentu kenal makanan atau minuman probiotik. Jenis produk ini telah diklaim bermanfaat menjaga kebugaran dan kesehatan bagi yang mengonsumsinya.

Secara umum, definisi probiotik adalah kultur (mikrobia) yang disajikan dalam keadaan hidup, jumlahnya banyak (lebih dari satu juta per gram), dan tetap hidup serta stabil dalam ekosistem usus.

ATAS batasan itu, kemudian beberapa ahli menegaskan bahwa bakteri yogurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophillus tidaklah termasuk bakteri probiotik karena tidak bisa lolos sebagai rintangan dalam saluran pencernaan (pH lambung 1,7) untuk tetap hidup di usus. Selanjutnya, agar yogurt tersebut mempunyai efek fungsional bagi kesehatan, harus ditambah dengan probiotik Lactobacillus acidophilus.

Dari informasi tersebut, kini seolah makanan dan minuman probiotik yang berkhasiat bagi kesehatan hanyalah yang memiliki kriteria di atas. Definisi inilah yang sekarang telah melekat pada pemahaman khalayak bahwa makanan-minuman probiotik haruslah mengandung banyak sel hidup.

Padahal dalam sejarahnya, istilah probiotik sendiri pertama kali diguankan oleh Lily dan Stillwell pada 1965 untuk menyatakan zat-zat (substances) yang disekresi oleh mikrobia dan mampu menstimulasi pertumbuhan mikrobia lain. Jadi, bukan mikrobia hidup. Meski sesungguhnya di awal abad ke-20 pemenang Nobel Elie Metchnikoff telah mengusulkan perlunya dasar pemikiran ilmiah untuk menjelaskan efek menyehatkan dari bakteri yogurt.

Dalam bukunya The Prolongation of Life tahun 1907, ia menyarankan untuk makan yogurt karena yogurt memainkan peranan penting dalam kesehatan. Ia yang akhirnya dikenal sebagai Bapak Probiotik ini juga menghubungkan umur panjang dari para petani Bulgaria dengan kebiasaan mereka mengonsumsi yogurt yang mengandung Lactobacillus spp.

Untuk itu, ada baiknya sekarang mempertimbangkan usulan Dr Salminen dan koleganya (1999) dari Departemen Biokimia dan Kimia Pangan, Universitas Turku Finlandia, yang mendefinisikan probiotik sebagai sel mikrobia hidup atau komponen sel mikrobia yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan tubuh.

Mengapa sel tak hidup perlu dimasukkan? Untuk menjelaskan potensinya terhadap kesehatan, berikut ditunjukkan hasil penelitian potensinya terhadap kesehatan dan efek konsumsi yogurt dan susu fermentasi yang mengandung sel hidup dan sel tak hidup (tabel).

Dari sejumlah hasil riset yang telah banyak dilaporkan, konsumsi pangan yang mengandung sel hidup (PSH) diketahui mempunyai beberapa efek yang menyehatkan tubuh, yaitu; dapat mengurangi intoleransi terhadap laktosa atau maldigesti laktosa, mempersingkat frekuensi dan durasi diare (mencret), menstimulasi modulasi imunitas (kekebalan), meningkatkan aktivitas antitumor dan antimutagenik, dan membantu absorbsi mineral.

Selanjutnya apakah efek menyehatkan dari PSH tersebut juga dimiliki oleh pangan yang tak mengandung sel hidup (PSTH) dapat diperiksa pada tabel. Dalam tata tabel tersebut dapat terungkap bahwa PSTH ataupun yogurt "biasa" mampu memberikan efek yang menyehatkan tubuh, tidak harus dalam bentuk sel hidup. Efek tersebut dapat berasal dari produk-produk fermentasi seperti asam laktat, hidrogen peroksida, bakteriosin, molekul koagregasi dan biosurfaktan, serta enzim-enzim yang dihasilkannya.

Ditinjau dari aplikasinya, PSTH mempunyai keuntungan ekonomis dibandingkan PSH, yaitu umur simpan produk lebih lama, mengurangi adanya persyaratan untuk menyimpan dingin, dan memudahkan transportasi. Selain itu, proses pengawetan kultur hidup (pribiotik), misalnya dengan liofilisasi atau freeze drying (kering beku) diperlukan biaya tambahan yang tinggi. 

Dengan demikian, pilihan PSTH dapat dikembangkan secara luas di negara-negara sedang berkembang, seperti Indonesia, di mana kondisi penanganan secara khusus seperti pendinginan tidak perlu dilakukan. Keuntungan lainnya lagi, PSTH tidak menyebabkan infeksi dan terjadinya transfer resistensi terhadap antibiotik. Justru hal sebaliknya dapat terjadi pada PSH.

Dari uraian di atas dapat memberikan petunjuk bagi kita bahwa produk makanan fermentasi tradisional di Indonesia yang cukup beraneka ragam bisa dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai makanan dan minuman yang tak kalah dengan pangan probiotik yang telah mengklaim dirinya dapat menyehatkan tubuh.

Produk pangan tersebut, misalnya tempe, tape ketan, tape ketela, brem cair, cairan tape ketan (badheg), peyeum, tauco, dan acar. Cairan tape dan tape ketan diketahui juga mengandung bakteri asam laktat sekitar satu juta per mililiter atau gramnya. Pangan tersebut diyakini dapat memberikan efek menyehatkan.

Keunggulan PSTH yang tak kalah menarik adalah mampu mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zak toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Apalagi dari hasil penelitian bidang mikrobiologi Puslik Biologi LIPI dilaporkan sebanyak 47 persen produk kecap mengandung aflatoksin. Konsumsi PSTH ini diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut.

Akhirnya, sudah semestinya Pusat-pusat Kajian Makanan Tradisional yang terbesar di Indonesia, seperti di UGM Yogyakarta, IPB Bogor, dan Unibraw Malang terus mengkaji dan mengembangkan makanan tradisional kita, khususnya makanan fermentasi. Upaya tersebut selain dapat mengangkat martabat makanan khas Indonesia, juga dapat memberikan efek yang lebih menyehatkan bagi yang mengonsumsinya.
Wisnu Adi Yulianto Dosen Teknologi Pangan Universitas Wangsa Manggala Yogyakarta
 http://www.pdgi-online.com

Mengkonsumsi makanan probiotik saja ternyata belum cukup. Supaya 'bakteri baik' bisa berkembang biak di dalam usus, kita juga perlu mengkonsumsi prebiotik. Jadi, apa sesungguhnya makanan probiotik dan prebiotik, dan apa pula manfaatnya?

Di dalam usus kita, aaa sekitar 100-400 jenis bakteri yang secara sederhana dikelompokkan dalam 'bakteri baik' (yang bermanfaat bagi kesehatan) dan 'bakteri jahat' {yang bisa menyebabkan penyakit) atau disebut juga bakteri patogen. Contoh'bakteri baik' adalah Bifidobacterium sp., Eubacterium sp., dan Lactobacillus sp.; sedangkan 'bakteri jahat' misalnya Clostridium sp., Shigella sp., dan Veillonell sp..

'Bakteri baik' dan'bakteri jahat' tersebut semuanya hidup dalam keseimbangan. Jika keseimbangan sampai terganggu, misalnya jumlah 'bakteri jahat' lebih banyak dibandingkan dengan jumlah 'bakteri baik', maka timbullah penyakit.

Itulah sebabnya kini mulai dirasakan perlunya memelihara lebih banyak'bakteri baik' di dalam usus kita. Perbandingan presentase jumlah 'bakteri baik' dan 'bakteri jahat' yang dianjurkan adalah 85:15. Untuk keseimbangan tersebut, kita disarankan banyak mengkonsumsi makanan sumber probiotik yang baik, misalnya yogurt dengan bakteri hidup, kefir, tempe, kimchee, sauerkraut, natto, miso, butrermilk, krim asam (sour cream), sourdough bread (roti dari adonan yang difermentasikan hingga asam), dan keju cottage (cottage cheese).

Tapi di samping mengkonsumsi makanan sumber probiotik, kita juga perlu mengkonsumsi makanan prebiotik. Apakah itu makanan prebiotik?

Prebiotik, nutrisi bagi 'bakteri baik'Bakteri juga membutuhkan makanan yang diambilnya dari makanan kita sehari-hari. Senyawa prebiotik adalah nutrisi yang cocok bagi 'bakteri baik', tetapi tidak disukai bakteri ; patogen. Banyak mengkonsumsi makanan sumber prebiotik akan membantu menunjang perkembangbiakan 'bakteri baik', sehingga meningkatkan jumlah 'bakteri baik' dalam usus kita.

Senyawa prebiotik merupakan kelompok karbohidrat oligosakarida seperti rafinosa, stakhiosa, galakto-oligosakarida, fruktosa-oligosakarida, inulin, serta beberapa jenis peptida dari protein yang tidak dapat dicerna setelah mencapai usus sekalipun.

Secara alami senyawa prebiotik terdapat dalam makanan yang banyak mengandung serat seperti biji-bijian; sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan sayuran daun hijau; serta buah-buahan. Produk olahan kedelai seperti tempe, tahu, dan taoco, kaya akan senyawa prebiotik. Senyawa prebiotik tersebut juga banyak terdapat dalam tepung terigu dari gandum berkulit ari (whole wheat flour), bawang bombai, dan bawang putih.

Suplemen probiotik juga diperlukanSeringkali keseimbangan flora usus terganggu karena beberapa hal, misalnya dalam kondisi sakit sehingga harus mengkonsumsi antibiotik, terkena infeksi bakteri dan virus, sedang menjalani kemoterapi atau radiasi, atau sedang stres.

Pola makan yang salah juga menjadi penyebab terganggunya keseimbangan flora dalam usus kita, misalnya banyak menyantap makanan yang terbuat dari gula olahan (cake, donat, cokelat batangan), makanan yang telah diproses (makanan kalengan, mi instan), atau makanan yang menggunakan bahan tambahan sintetis (zat pengawet, zat warna, zat penstabil adonan).

Mengkonsumsi daging serta produk susu dan olahannya yang tercemar residu antiobiotik, juga bisa merusak keseimbangan flora usus. Demikian pula dengan kebiasaan minum kopi dan minum minuman keras.

Dalam situasi semacam itu, kebutuhan kita mengkonsumsi makanan probiotik dan prebiotik perlu ditingkatkan. Itulah sebabnya jika dalam kondisi biasa saja kita dianjurkan untuk selalu mengkonsumsi makanan sumber probiotik dan prebiotik, maka dalam kondisi darurat tersebut akan lebih membantu jika kita juga merigkonsumsi suplemen probiotik. Masalahnya, bagaimana cara memilih suplemen yang cocok bagi kita?

Terkadang untuk menemukan suplemen yang cocok, kita harus melakukan eksperimen sendiri, yaitu mencoba satu jenis produk tertentu selama sebulan atau dua bulan lalu mencoba jenis produk lainnyapada bulan berikutnya. Demikian seterusnya hingga kita menemukan produk yang membuat tubuh kita terasa lebih sehat.

Namun ada ahli yang menyarankan untuk memperhatikan 3 hal saat memilih suplemen probiotik, yaitu sebaiknya mengandung lebih dari satu jenis 'bakteri baik' (misalnya bakteri acidophilus, bifidum, dan bulgaricus), bisa mengantarkan bakteri hidup dalam jumlah yang cukup ke dalam saluran pencernaan, dan bakteri yang terdapat di dalamnya harus bisa hidup di dalam tubuh kita. Karena itu sebelum membeli, sebaiknya keterangan pada label kemasannya dibaca dengan baik.

Biasanya pada label kemasan tersebut juga ada keterangan mengenai kapan sebaiknya suplemen probiotik tersebut dikonsumsi. Setiap suplemen bisa memberikan saran yang berbeda mengenai waktu mengkonsumsinya. Ada yang menyarankan untuk mengkonsumsinya sebelum makan, tapi ada juga yang menyarankan segera sesudah makan. Selain itu, setiap produk juga berbeda-beda dalam hal ukuran dan jumlah kapsul yang disarankan untuk diminum: Untuk lebih jelasnya, sebelum mengkonsumsi probiotik, Anda bisa berkonsultasi lebih dulu dengan ahli naturopati atau ahli gizi.

Mencegah diare
Menurut hasil penelitian, anak-anak yang menderita diare kronis tiisa lebih cepat sembuh jika diberi yogurt yang mengandung probiotik. MenurutAllan Walker, M.D., seorang profesor bagian pediatri dari Sekolah Kedokteran Harvard, AS, dalam Alternative Medicine edisi Januari 2002, memberikan makanan probiotik pada anak-anak dapat membantu mengurangi kemungkinan alergi (diare) jika minum susu (lactose intolerance), asma, eksem, dan rinitis hingga 50%.

Mencegah infeksi jamur candida albicans
Jika jamur candida tumbuh di luar kontrol, maka terjadilah infeksi jamur. Makanan probiotik yag mengandung 'bakteri baik' Lactobacillus acidophilus mampu melepas hidrogen peroksida untuk menciptakan lingkungan asam yang dapat membunuh jamur candida.

Mencegah keropos tulang
Beberapa jenis bakteri probiotik bisa memproduksi vitamin K yang berperan penting dalam metabolisme tulang. Sebab salah satu penyebab terjadinya keropos tulang (osteoporosis) adalah karena penggunaan antibiotik yang membunuh probiotik penghasil vitamin K.

Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
Kadar kolesterol dan trigliserida darah berlebihan akan menyebabkan penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah. Dalam hal ini probiotik mampu membantu menyerap dan mengeluarkan kadar kolesterol pada saluran pencernaan.

Membantu mencegah kanker
Beberapa jenis 'bakteri baik' seperti Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus bulgaricus memiliki efek antitumor Sedangkan beberapa jenis probiotik bisa memecah nitrosamin, yaitu zat yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker) yang dihasilkan oleh senyawa nitrat yang berasal dari bahan pengawet yang digunakan dalam daging olahan seperti kornet.

Mengatasi radan ususUmumnya pasien radang usus mendapatantibiotik untuk membunuh bakteri Helicobacrer pylori yang menjadi penyebabnya. Cara ini memang efektif, namun selain membunuh bakteri tersebut, antibiotik juga membunuh 'bakteri baik' yang kita perlukan sehingga bisa timbul diare sebagai efek sampingannya. Mengkonsumsi probiotik bersamaan dengan antibiotik dapat membantu menyeimbangkan flora usus di samping mencegah diare.

sumber : Majalah Nirmala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar