.quickedit{ display:none; }
" Wilujeng Sumping di Saung Kefir Jatinangor, Wahana Berbagi Antar Sesama "

Jumat, 02 September 2011

BAGAIMANA BISA ? Diabetes Melitus dan Kefir

Apakah itu Pra Diabetes / Pre Diabetes?

Sebelum seseorang menderita kencing manis atau diabetes melitus (DM) tipe 2, hampir selalu melewati keadaan yang disebut PRADIABETES. PRADIABETES adalah jika KADAR GULA DARAH seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi tidak cukup tinggi untuk dapat didiagnosis diabetes.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa selama pradiabetes telah terjadi kerusakan di tubuh, terutama jantung dan sistem peredaran darah. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa jika kadar gula darah dapat dikontrol selama pradiabetes, maka kejadian DM tipe 2 dapat dicegah atau diperlambat.

Terdapat dua macam pemeriksaaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami pradiabetes, yaitu Gula Darah Puasa (GDP) dan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Seseorang yang akan melakukan pemeriksaan GDP, perlu puasa pada malam harinya. Pada pemeriksaan GDP, gula darah diukur pada pagi harinya sebelum makan. Pada pemeriksaan TTGO gula darah diukur setelah puasa dan kemudian dua jam setelah mengonsumsi minuman tinggi gula.

Setelah dilakukan pemeriksaan tersebut, kadar gula darah akan dicek untuk melihat apakah seseorang memiliki metabolisme normal, pradiabetes, atau diabetes. Jika kadar GDP abnormal maka disebut sebagai gula darah puasa terganggu. Sedangkan jika hasil TTGO abnormal maka disebut sebagai toleransi glukosa terganggu. Seseorang disebut sebagai pradiabetes jika kadar GDP mencapai 100 mg/dl s/d <126 mg/dl atau hasil TTGO 140 mg/dl s/d <200 mg/dl.

Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan?
Orang dengan pradiabetes sering kali tidak merasakan gejala diabetes. Oleh karena itu, apabila usia Anda sudah mencapai usia 45 tahun atau lebih dan memiliki berat badan berlebih, sebaiknya melakukan pemeriksaan gula darah untuk deteksi awal pradiabetes.

Pada orang dewasa berusia kurang dari 45 tahun dan berat badan berlebih, dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan pradiabetes jika Anda memiliki faktor risiko lain untuk diabetes atau pradiabetes, misalnya anda mempunyai keturunan orangtua yang kena kencing manis. Jika kadar gula darah Anda normal, pemeriksaan dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali.

Bagaimana Mencegah Pradiabetes Menjadi Diabetes?
Penelitian yang dilakukan Program Pencegahan Diabetes menyatakan bahwa sekitar 11% orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi DM tipe 2 rata-rata setelah tiga tahun. Penelitian lain menyatakan bahwa banyak orang dengan pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes setelah sepuluh tahun. Selain itu, orang dengan pradiabetes memiliki risiko penyakit jantung 1,5 kali lipat lebih besar daripada orang normal. Meskipun demikian, pradiabetes merupakan suatu keadaan yang dapat ditata laksana.

Seseorang dengan pradiabetes dapat dicegah untuk menjadi DM tipe 2 dengan mengubah diet dan meningkatkan aktivitas fisik. Diet dan aktivitas fisik bahkan lebih baik daripada penggunaan obat dalam memperlambat perkembangan pradiabetes menjadi diabetes.

Perkembangan pradiabetes menjadi diabetes dapat diturunkan sebanyak 58% dengan melakukan aktivitas fisik sedang setiap hari selama 30 menit dan menurunkan berat badan sebanyak 5-10%. Salah satu aktivitas fisik sedang yang mudah mudah dilakukan adalah berjalan.

Dengan mengubah gaya hidup atau lifestyle, kadar gula darah yang meningkat pada sebagian orang dengan pradiabetes dapat kembali normal. Mengingat risiko penyakit jantung yang lebih besar pada orang dengan pradiabetes, maka faktor risiko penyakit jantung yang lain juga perlu diperhatikan seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.  Semoga posting ini bermanfaat bagi anda.

Pria penderita diabetes ternyata lebih sering tidak menyadari kondisi fisik, emosi dan masalah seks-nya. Hal ini diungkapkan dalam penelitian yang didukung oleh Asosiasi Penderita Diabetes di Amerika.

Lembaga advokasi nirlaba ini memberikan pendidikan yang fokus kepada pria penderita diabetes setelah melakukan survei kepda 1000 orang pria penderita diabetes. Dari analisa ditemukan bahwa pria penderita diabetes banyak yang tidak memperhatikan kondisi hati, ginjal dan penyakit lainnya.

“Pria penderita diabetes sedikit lebih memperhatikan resiko mata dan penyakit ginjal, tapi mereka hampir tidak tahu tentang emosi, masalah seks atau kualitas kehidupan mereka.” ujar Wakil Presiden American Diabetes Association Richard Bergenstal, dalam wawancaranya dengan Bloomberg.

Di Amerika terdapat 24 juta penderita diabetes, yang ketika tubuhnya lemas mereka menyuntikkan insulin untuk memberikan energi ke dalam darahnya. Kebanyakan dari penderita ini merupakan penyakit Diabetes tipe 2, yang pada umumnya didapat setelah dewasa. Penyakit ini, menjadi pembunuh nomor tujuh di Amerika. Diabetes juga menggandakan resiko depresi, gangguan tidur, dan kadar testosterone-nya rendah yang akan meningkatkan peluang impoten.

Mengenai kualiatas hidup penderita Diabetes, Bergenstal yang juga Direktur Eksekutif International Diabetes Center, mengatakan bahwa satu dari tiga penderita diabetes akan mengalami depresi berat. “Dan kalau depresi tidak ditangani dengan baik maka dia tidak dapat mengatur pola hidup yang baik pula.”  Sumber : Kompas

Jangan pernah merasa selalu sehat, terutama bila Anda berusia diatas 40 tahun dan berbadan gemuk. Diabetes mungkin tengah mengintai tubuh Anda. Terlebih penyakit itu menunjukkan gejala awal yang sangat manusiawi sekali, yaitu perasaan ingin selalu makan, haus dan sering berkemih. Akibat ketidaktahuan membaca isyarat tubuh tersebut, hampir sebagian besar penderita diabetes mellitus (DM) atau kencing manis berobat ke dokter sudah dalam keadaan parah.

“Kalau seseorang sudah kehilangan nafsu makan, baru deh berobat ke dokter. Padahal semua sudah terlambat,” kata pakar diabetes, Dr dr Sidartawan Soegondo dalam acara media edukasi tentang diabetes melitus di Jakarta, belum lama ini.

Hal itu bisa dikatakan terlambat, lanjut dr Sidartawan, karena diabetes tidak bisa disembuhkan sepanjang hidup. Namun, penyakit tersebut bisa dikontrol dengan diet, olahraga dan obat-obatan.

“Dalam banyak kesempatan, saya selalu ingatkan kepada masyarakat untuk melakukan cek kesehatan bila tubuh mulai sering merasa kelaparan, kehausan dan sering buang air kecil. Itu gejala awal diabetes yang harus terus diwaspadai. Semakin dini kita mengetahui penyakit itu, akan lebih mudah dan murah penanganannya. Tidak perlu obat-obatan, tetapi cukup diet dan melakukan aktivitas fisik,” ujar staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tersebut.

Peringatan tentang DM tipe 2– yang berhubungan erat dengan gaya hidup tidak sehat ini menjadi sangat penting, bila melihat jumlah penderitanya di Indonesia saat ini sudah mencapai 5 juta orang. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat jika melihat kecenderungan 5 tahun terakhir, yang mana telah terjadi peningkatan sekitar 230 ribu orang setiap tahunnya.

Dr Sidartawan menjelaskan, setiap orang mempunyai potensi yang sama untuk terkena diabetes. Namun, orang-orang yang memiliki riwayat kesehatan keluarga diabetes berpotensi terkena diabetes lebih dini, bila menjalankan hidup tidak sehat seperti banyak mengkonsumi makanan berlemak, bergula dan kurang beraktivitas.

“Riwayat kesehatan keluarga perlu diperhatikan benar. Jangan hanya dilihat dari kondisi kesehatan ayah dan ibu, tetapi juga kakek, nenek, paman, bibi atau sepupu yang memiliki hubungan darah. Kalau salah satu diantara mereka ada yang terkena, hendaknya mulai dari sekarang mengatur pola makan agar tidak menyesal di kemudian hari,” ucap dr Sidartawan.

Ia menjelaskan, perilaku makan yang buruk seperti terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak dan makanan manis ternyata bisa merusak kerja organ pankreas. Organ tersebut mempunyai sel beta yang berfungsi memproduksi hormon insulin. Insulin berperan membantu mengangkut glukosa dari aliran darah ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Glukosa yang tidak dapat diserap oleh tubuh– karena ketidakmampuan hormon insulin mengangkutnya– terus bersemayam dalam aliran darah, sehingga kadar gula menjadi tinggi. Sebagian glukosa juga bisa terbuang melalui urin sehingga air seni menjadi ma-nis. Oleh sebab itu, penyakit diabetes disebut juga kencing manis.

“Hampir 90 persen orang dengan diabetes tipe-2 mengalami resisten insulin. Artinya, meski tubuh mampu menghasilkan insulinnya sendiri, namun tubuh tidak dapat menggunakan sebagaimana mestinya. Itu artinya, sel-sel tubuh tidak “mendengarkan” perintah insulin agar gula dapat diserap. Akibatnya, kadar gula dalam darah menjadi tinggi,” katanya.

Akibat tubuh tidak mendapat asupan glukosa, maka syaraf lapar terus menagih sehingga timbul keinginan untuk makan dan minum terus. Namun, satu hal yang perlu diwaspadai adalah meski doyan makan, berat badan malah turun drastis. “Bila sadar akan kondisi ini, segeralah melakukan perencanaan makan (meal planning) dan banyak melakukan aktivitas fisik. Karena belum terlambat untuk diperbaiki,” katanya.

Namun, bila kondisi itu tidak segera diantisipasi, maka organ pankreas akan mengalmi kelelahan dan memperberat kerja sel beta. Diabetes tipe dua yang semakin parah karena resistensi insulin dan disfungsi beta sel akan menyebabkan tubuh sulit mengendalikan kadar glukosa dalam darah. “Kalau sudah parah seperti itu, penderita diabetes membutuhkan obat-obatan untuk mengendalikan kadar gula dalam darahnya, selain tetap melakukan diet dan aktivitas fisik,” katanya.

Namun, satu kabar menggembirakan adalah ditemukannya obat diabetes baru yang mengatasi langsung kelainan pada diabetes tipe dua, yaitu Avandia buatan perusahaan farmasi GlxoSmith Kline.

Menurut dr Sidartawan Soegondo, penemuan obat-obat terbaru ini menjadi sangat penting untuk penatalaksanaan diabetes yang lebih praktis dan manjur, agar tidak terjadi komplikasi yang dapat merenggut nyawa penderitanya. “Penyebab kematian pada penderita diabetes itu bukan disebabkan oleh penyakit itu semata, tetapi akibat komplikasi terhadap organ lain.

Kalau gula darah itu mengganggu kerja pembuluh darah besar, maka akan timbul penyakit jantung, stroke, syaraf atau amputasi kaki. Tetapi bila mengenai pembuluh darah kecil maka akan terjadi gangguan pada mata atau ginjal.

“Itulah pentingnya penderita diabetes terus melakukan pengendalian terhadap kadar gula darahnya agar tidak terjadi komplikasi. Sekali terkena, pasien itu akan menyesal seumur hidup,” ucap dr Sidartawan menegaskan.

Namun, satu hal yang tidak boleh diabaikan penderita diabetes untuk keberhasilan pengobatan optimal adalah pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, ahli nutrisi, diet dan membangun komunikasi yang efektif di antaranya.

Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang kondisi, pengobatan dan terapi yang seharusnya dilakukan agar membantu pasien mengontrol kadar gulanya serta mencegah berbagai komplikasi penyakit lainnya.

“Banyak pasien diabetes yang berumur panjang, asalkan taat menjalankan saran ahli. Tak perlu diet ketat, tetapi cukup melakukan perencanaan makan. Sehingga pasien diabetes tetap bisa menjalani hidup seperti lainnya,” kata dr Sidartawan Soegondo menandaskan. (Tri Wahyuni) Suara Karya Online – Sabtu, 11 November 200

Kencing Manis | Menderita diabetes atau yang biasa disebut penyakit gula memang tidak mudah. Ukuran asupan makanan harus tepat, tidak boleh kurang apalagi lebih. Kini ada cara mudah yang dapat Anda lakukan. Cukup dengan jalan kaki 45 menit per hari.

Nyatanya kegiatan berjalan selama 45 menit per hari dapat membantu penderita diabetes menggunakan kadar gula darah dalam tubuhnya lebih baik. Hal itu diungkapkan oleh Michael Trenell dari Brittain Newcastle University dan tim dalam studi yang dilaporan pada journal Diabetes Care.

“Banyak orang menganggap bahwa latihan ke gym agak menakutkan, tapi kami menemukan bahwa hampir semua orang penderita diabetes dapat lebih aktif melalui kegiatan berjalan,” ujar Trenell.

Tim peneliti melakukan studi terhadap 10 pasang orang penderita diabetes tipe 2 yang memiliki kondisi yang sama termasuk tinggi badan, berat badan, usia serta meminta mereka untuk berjalan lebih dari 10.000 langkah per hari.

Hasil pemindaian dari tes magnetic resonance imaging (MRI) menunjukkan, orang yang berjalan lebih dari 45 menit per hari dapat membakar sekitar 20% lemak. Serta, meningkatkan kemampuan dari otot untuk menyimpan gula dalam darah dan mengontrol diabetes. “Yang menarik dari penelitian itu yaitu dapat mencari cara untuk membantu mengontrol diabetes tanpa obat tambahan,” terang Trenell.

Diabetes diperkirakan menjangkiti sekitar 246 juta orang dewasa di seluruh dunia. Diikuti dengan angka kematian per tahun sekitar 6%. Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling banyak yaitu sekitar 90% dari keseluruhan jumlah penderita diabetes. Jenis itu juga paling dekat berkaitan dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.

Obesitas dan diabetes adaah dua penyakit yang paling banyak berkembang terutama dari negara-negara berkembang yang mengadopsi gaya hidup negara barat. International Diabetes Federation memperkirakan hal tersebut akan mendorong peningkatan angka penderita diabetes hingga 380juta orang pada tahun 2025.

Menurut John Jakicic dari University of Pittsburgh, panduan terbaru mengenai latihan fisik sekitar 150 menit atau 2,5 jam per minggu, dapat membantu penderita obesitas untuk menurunkan berat badan. Hal itu diungkapkan pada tulisannya yang dimuat Archives of Internal Medicine.

Untuk mencapai jumlah optimal berlatih fisik, pemerintah Amerika Serikat memasukkan sekitar 201 wanita yang kelebihan berat badan serta obesitas dalam program menurunkan berat badan antara tahun 1999-2003. Kemudian membagi mereka menjadi empat grup dengan tugas berbeda.

Setelah enam bulan, semua wanita dalam empat grup berhasil mengurangi berat badan sekitar 8%-10% dari berat sebelumnya. Namun, banyak yang kembali ke berat semula.
Wanita yang menjalankan latihan fisik ekstra satu jam per hari, berhasil mempertahankan berat badan yang turun. Para peneliti juga mengungkap, para wanita itu juga lebih taat mengikuti pola makan sehat.

Jakicic merekomendasikan, orang yang ingin menurunkan berat badan tanpa kembali ke brat semula, harus berlatih fisik minimal 4,5 jam per minggu.
“Ada kesepakatan yang berkembang, latihan fisik yang lebih banyak dibutuhkan untuk mempertahankan penurunan berat badan,” terangnya. (Reuters/ri)
Sumber : http://republika.co.id/launcher/view/mid/19/news_id/3830

HEALTH NEWS
Jika menderita diabetes, Anda mungkin akan bosan terus menerus mendengar kalimat yang sama: kontrol kadar Gula darah! Cuma empat kata. Hanya Anda yang tahu betapa sulitnya mengontrol gula darah.
.
Kadang, betapa pun kerasnya Anda berusaha menghindari makanan yang manis, kadar gula darah Anda tetap di atas kadar normal. Sebaliknya, karena diet yang begitu ketat, kadar gula darah Anda bisa turun drastis di bawah garis normal. Kondisi ini juga tidak baik
.
Kadar gula darah tinggi
Jika kadar gula darah Anda tetap di atas 240 mg/dl, ini terlalu tinggi. Kadar gula darah yang tinggi biasanya terjadi perlahan sebagai akibat tubuh kekurangan insulin. Kondisi ini dapat terjadi, antara lain, karena:
  1. Lupa meminum obat diabetes
  2. Makan terlalu banyak
  3. Tidak cukup bergerak atau berolahraga
Kadang, kenaikan gula darah diakibatkan obat yang Anda minum untuk mengatasi gangguan lain. Infeksi dan stres juga bisa menaikkan kadar gula darah. Jadi, jangan lupa memeriksa kadar gula darah dan meminum obat diabetes ketika Anda mendapat infeksi atau sakit.

Peringatan tubuh
Hanya dengan alat tes gula darah Anda bisa mengetahui secara tepat berapa kadar gula darah. Meski begitu, tubuh Anda juga akan mengirim sinyal peringatan ketika terjadi perubahan kadar gula darah. Gula darah mungkin tinggi jika Anda merasa:
  1. Sangat haus
  2. Sangat lelah
  3. Pandangan kabur
  4. Kehilangan berat badan dengan cepat
  5. Sangat sering berkemih
 Kadar gula darah Anda akan mungkin sangat tinggi jika Anda merasa:
  1. Sakit di perut
  2. Pucat
  3.  Muntah/mual
Meski Anda bisa menilai kadar gula darah melalui peringatan yang diberikan tubuh. Pemeriksaan dengan alat monitor kadar gula darah tetap harus dilakukan untuk mengetahui kadarnya secara pasti. Jika tingkatnya sudah mencapai 300 mg/dl, segera kunjungi dokter. Anda mungkin harus mengganti suntikan insulin atau pil diabetes atau mengubah pola makan.

Kadar gula darah  rendah
Kadar gula darah di bawah 70 mg/dl sudah termasuk terlalu rendah dan disebut hipoglikemia. Kondisi ini bisa terjadi dengan cepat. Penyebabnya antara lain:
  1. Mendapat insulin terlalu banyak.
  2. Kurang makan/menunda-nunda makan.
  3. Olahraga berlebihan.
  4. Terlalu banyak minuman beralkohol.
 Minum obat untuk penyakit lain juga bisa menurunkan kadar gula darah.
Jika Anda menderita hipoglikemia, tubuh akan memberi isyarat antara lain:
  1. Gemetar
  2. Pusing
  3. Pikiran kacau
  4. Letih
  5. Lapar
  6. Banyak berkeringat
Jika kadar gula darah sangat rendah:
  1.  Merasa sangat bingung
  2. Terasa mengantuk
  3. Mudah tersinggung
  4. Pingsan
Pada saat mendapat peringatan awal bahwa kadar gula Anda rendah, segera makan atau  minum sesuatu yang mengandung gula. Jika perlu, selalu bawa permen di kantong Anda - untuk keadaan darurat, bersama dengan nomor telepon dokter Anda dan daftar obat yang Anda minum Sumber: Human Health

Kefir mengobati diabetes
Semua penyakit ada obatnya !!! Tapi mungkin saja saat ini belum dapat ditemukan. Disamping itu, apa defenisi sembuh? Bila pengertian sembuh adalah gejala dan gangguan akibat penyakit sudah tidak ada, dan tidak perlu lagi minum obat, maka dengan yakin kami katakan bahwa Diabetes (khususnya non IDDM - DM type 2) dapat disembuhkan !!! Tapi jangan terlambat, karena flu juga bila dibiarkan bisa fatal !!!

Patut diingat bahwa karena diabetes menimbulkan komplikasi berbagai penyakit lain, maka mungkin yang perlu diobati bukan hanya diabetesnya.

Bagaimana Kefir menyembuhkan diabetes?

Menyediakan Gizi yang sempurna
Gizi Kefir bahkan lebih baik dari susu. Nutrisi yang ada pada Kefir , menyediakan bahan-bahan yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, termasuk sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin.

Kefir juga menyediakan bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi insulin. Tubuh memang pabrik farmasi, yang canggih. Namun butuh bahan baku yang memadai, bila tidak ada bahan bakunya, bagaimana bisa menghasilkan obat yang baik?

Memperbaiki Pencernaan dan Metabolisme
Kefir adalah pangan fungsional probiotik terbaik. Mengandung lebih dari 50 jenis mikrobia yang bersahabat dengan manusia. Para ahli kesehatan percaya bahwa 90% dari penyakit dalam, dimulai dengan gangguan pencernaan. Death begin in colon, begitulah ahli Barat menyebutnya

Bakteri pada Kefir turut membantu mencerna makanan yang masuk, sehingga efektivitas makanan menjadi optimal. Kefir juga merupakan serat yang sangat baik, sehingga orang terhindar dari sembelit. Cairan Kefir juga merupakan air hidup, yang mudah diserap tubuh sehingga membantu mengantarkan zat yang diperlukan ke dalam sel dalam proses metabolisme. Air ini membantu masuknya nutrisi ke sel, mirip dengan fungsi insulin

Membantu tidur yang lelap
Perbaikan sel paling efektif pada saat tidur lelap. Tryptophan yang terdapat pada Kefir membantu terjadinya tidur yang lelap. Perbaikan sel pankreas, disertai dengan penyediaan bahan baku yang memadai untuk pembuatan insulin adalah proses penyembuhan Diabetes. Kefir juga digunakan untuk mengatasi imsomnia.

Detoksifikasi / menghilangkan racun
Racun bertebaran di sekitar kita, dalam makanan, di udara, bahkan juga dihasilkan oleh tubuh kita dalam proses metabolisme. Kefir, seperti juga susu dan air hidup lainnya, sangat berperan untuk membersihkan racun yang masuk ke dalam tubuh, sehingga meringankan kerja hati dan ginjal.

Menggunakan Kefir sebagai obat Diabetes

  1. Bila gula puasa sudah di atas 200 mg/dl darah, minumlah Kefir Prima minimal 3 kali sehari @ 1 gelas (200 cc). Untuk lebih cepat menurunkan gula darah, gunakan Kefir Bening sebagai pengganti minum sehari-hari
  2. Bila gula puasa sudah di bawah 200, bisa menggunakan Kefir Optima, yang bisa dibuat sendiri, yaitu mencampurkan 300 cc Kefir Prima dalam 2 s/d 3 liter susu murni segar tidak dimasak, kemudian di inkubasi kan selama 48 jam pada temperatur ruang. Sesudah menjadi Kefir, simpan di kulkas. Kefir Optima ini juga diminum 3 kalis sehari @ 200 cc
  3.  Setelah gula puasa di bawah 140, masuk masa pemeliharaan, dengan minum Kefir Optima 1 sampai 2 gelas sehari
  4. Olahraga merupakan hal yang tidak tergantikan untuk menjadi sehat, bagi siapapun. Ini penting, walaupun anda tidak menderita diabetes. Lakukan olahraga sampai berkeringat minimal selama 20 menit sehari
Sembuh dan SEMBUH TOTAL dari Diabetes
  
  1. Hilangnya rasa lesu, tidak cepat haus dan tidak selalu lapar
  2. Biang air kecil pada malam hari tidak berlebihan (tidak beser), yaitu tidak lebih dari 2 kali dalam semalam
  3. Ketika berolah raga, badan terasa segar dan dapat berkering
  4. Gula puasa maksimal 140, dan 2 jam setelah makan (dengan makanan yang mengandung hidrat arang minimal 50 gram), tidak lebih dari 180
Sedangkan untuk mengetahui apakah anda telah SEMBUH TOTAL, dari Diabetes, hentikan minum Kefir selama 1 minggu penuh, namun makan dan minum serta olahraga tetap dijaga, tidak berlebihan. Kemudian lakukan cek gula darah. Bila diperoleh angka gula puasa kurang dari 140 dan 2 jam setelah makan kurang dari 180, artinya anda sudah SEMBUH TOTAL dari Diabetes

Kambuh?
Seperti juga penyakit flu atau panu, bila tidak dijaga, diabetes juga bisa kambuh. Untuk menjaga tetap SEHAT dan BUGAR, maka anda perlu :

  1. Makan berimbang, 4 sehat 5 sempurna, penyempurnaannya adalah Kefir Optima (Kefir Prima tentu lebih bagus), minimal 1 gelas sehari
  2. Olah raga minimal 20 menit sehari, sampai berkering
  3. Bila gula darah melonjak, atasi dengan Kefir Bening
 “Kencing manis” atau diabetes melitus dan berbagai penyakit komplikasi yang ditimbulkannya, menyebabkan kematian yang lebih banyak daripada korban HIV/AIDS, kata Prof. Sidartawan Soegondo, Ketua Umum 

Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), di Jakarta, Rabu (12/07).
Namun berbeda dengan ancaman yang ditimbulkannya. Penanganan terhadap diabetes tidak segencar penanganan AIDS, katanya, saat acara memperingati Hari Diabetes Nasional 14 Juli.

“Berdasarkan data Departemen Kesehatan tentang angka kematian pasien di rumah sakit pada tahun 2003, DM dan komplikasinya menempati posisi ke-lima terbanyak. Di berbagai poliklinik, DM merupakan keluhan yang paling banyak dialami pasien setelah penyakit saluran pernapasan dan TBC,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa komplikasi kencing manis jangka panjang dapat berupa penyakit saluran jantung (cardiovascular), kegagalan kronis ginjal, kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan saraf yang dapat menyebabkan impotensi, gangrene dengan risiko amputasi jari tangan dan kaki.

Dikutip dari data yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pengidap DM di Indonesia merupakan yang terbanyak ke-empat di dunia, setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.

Sementara itu Biro Pusat Statistik memperkirakan pada tahun 2003 sudah terdapat 14 juta orang Indonesia yang mengidap diabetes. Angka itu diprediksi akan terus melonjak hingga 51 juta pada tahun 2030, dengan tingkat prevalensi yang lebih besar penduduk yang tinggal di kawasan kota daripada di desa.

Menurut Sidartawan, timpangnya kesadaran masyarakat terhadap ancaman diabetes atau kencing manis dibanding AIDS disebabkan oleh pemahaman penyakit AIDS yang lebih cepat menular, tidak ada obatnya, dan mengakibatkan kematian dalam tempo relatif singkat. Sementara diabetes atau kencing manis datang perlahan dan baru terasa ketika sudah terlanjur menimbulkan berbagai komplikasi.

“Selain itu, kemampuan pemerintah saat ini baru dikerahkan ke penyakit-penyakit menular, sementara untuk penyakit tidak menular belumlah menjadi prioritas sehingga muncul kesan terlupakan,” kata Sidartawan.

Padahal, tambah dia, “Bila pengidap diabetes atau kencing manis mendapatkan penanganan yang makin bagus, maka makin panjang peluang hidup penderitanya, semakin besar biaya yang dibutuhkan. Itu sebabnya pencegahan jauh lebih diharapkan daripada mengobati, karena sekali divonis diabetes maka Anda tidak akan pernah sembuh dan Anda harus melalui perawatan tanpa henti.”

Menilik kondisi penderita diabetes pada beberapa tahun lampau, ia berkata, “Dulu, pada umur 25 tahun-an, diabetesi – sebutan bagi pengidap diabetes – sudah buta atau diamputasi kakinya karena diabetes. Bukan hanya akibat penyakit diabetes itu sendiri, melainkan penyakit yang muncul sebagai komplikasi DM.”

Walau demikian, diabetes sangat mudah dihindari. “Kurangi makan dan berolahraga yang banyak. Makanlah sesuai waktunya, jangan tunggu sampai lapar karena kalau makan hanya bila sedang lapar maka nanti porsi makan lebih banyak dari biasa. Olahraga sesering mungkin, walaupun cuma berupa aktifitas berjalan kaki santai,” jelas Sidartawan.

Sedangkan gejala-gejala klasik khas kencing manis berupa poliuria (banyak kencing), polidipsia (banyak minum), polifagia (banyak makan), lemas, dan berat badan menurun drastis. Sumber : www.kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar