.quickedit{ display:none; }
" Wilujeng Sumping di Saung Kefir Jatinangor, Wahana Berbagi Antar Sesama "

Minggu, 11 September 2011

JENIS JENIS KANKER DI PENCERNAAN

Kanker Lambung



KANKER LAMBUNG

Definisi
Tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. Tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker.

Sekitar 99% kanker lambung adalah adenokarsinoma.Kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma.

Kankler lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut.
Kurang dari 25 % kanker tertentu terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun. Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland, kanker lambung sering sekali ditemukan. Di AS, lebih sering terjadi pada orang miskin, orang kulit hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan penyebab kematian no 7, yang terjadi pada sekitar 8 dari setiap 100.000 orang.

Penyebab
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker.

Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker. Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.

Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung.

Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.

Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.

Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
  1. asupan garam yang tinggi
  2. asupan karbohidrat yang tinggi
  3. asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
  4. asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.

Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.

Gejala
Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.

Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral.

Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya.
Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman (melena).  Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.

Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh.Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas.

Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.

Diagnosa
Gejala kanker lambung bisa dikelirukan dengan tukak lambung. Bila gejala tidak hilang setelah penderita minum obat untuk ulkus atau bila gejalanya meliputi penurunan berat badan, maka dicurigai suatu kanker lambung.

Pemeriksaan rontgen yang menggunakan barium untuk menandai perubahan di permukaan lambung sering dilakukan, tetapi jarang bisa menemukan kanker lambung yang kecil dan dalam stadium awal.

Endoskopi adalah prosedur diagnostik yang paling baik karena :
  1.  memungkinkan dokter melihat lambung secara langsung
  2. bisa mencari adanya Helicobacter pylori, kuman yang berperan dalam kanker lambung
  3. bisa mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis.

Pengobatan
Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi.Bila karsinoma ditemukan di dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.  Sebagian besar atau semua lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat.

Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup. Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan gejala.  Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.
Kanker Usus Halus

KANKER USUS HALUS  

Definisi
Kebanyakan tumor usus halus adalah jinak. Tumor ganas yang kurang sering ditemukan meliputi karsinoma, limfoma dan tumor karsinoid.

Tumor Jinak
Tumor jinak pada usus halus meliputi:
  1. Lipoma (sel-sel lemak)
  2. Neurofibroma (sel-sel saraf)
  3. Fibroma (jaringan ikat)
  4. Leiomioma (sel-sel otot).
Kebanyakan tumor jinak tidak menyebabkan gejala. Tetapi tumor yang berukuran besar bisa menyebabkan terdapatnya darah salam tinja, penyumbatan usus (sebagian atau total), atau penjeratan usus bila satu bagian usus masuk ke usus yang berada di depannya (intususepsi).

Bisa dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengamati tumor dan mengambil contoh untuk pemeriksaan mikroskopik. Foto rontgen barium dapat menunjukkan seluruh usus halus dan bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan tumor.

Arteriografi (foto rontgen yang diambil setelah zat warna disuntikkan ke dalam pembuluh darah) bisa dilakukan pada pembuluh darah usus, terutama bila tumornya berdarah.
Teknetium radioaktif bisa disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan dilihat hasilnya pada foto rontgen. Prosedur ini membantu menentukan lokasi dari tumor yang berdarah.

Perdarahan kemudian dikoreksi dengan pembedahan. Pertumbuhan kecil bisa dihancurkan melalui endoskopi dengan elektrokauter, panas atau fototerapi laser.  Untuk pertumbuhan yang besar, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Tumor  Ganas
Karsinoma pada usus halus jarang terjadi. Tetapi lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn di usus halus.

Limfoma, kanker yang terjadi pada sistem getah bening, bisa tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum).  Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang. Kanker ini lebih sering ditemukan pada penderita penyakit seliak.

Usus halus, terutama ileum, adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid.
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus, yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja, nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah.

Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit. Diagnosis kanker usus halus dibuat berdasarkan hasil foto rontgen barium, endoskopi atau pembedahan eksplorasi.  Pengobatan terbaik adalah pengangkatan tumor.

Sarkoma Kaposi
Sarkoma Kaposi yang sangat ganas, terutama terjadi di Afrika dan pada penerima organ cangkokan serta penderita AIDS. Tumor ini bisa dimulai di bagian usus mana saja, tetapi biasanya dimulai dari lambung, usus halus atau di akhir usus besar.

Walaupun biasanya tidak menimbulkan gejala, penderita bisa mengalami diare dan tinjanya bisa mengandung protein dan darah. Bisa terjadi intususepsi (masuknya sebagian usus ke dalam usus di dekatnya), cenderung menyumbat usus dan menghentikan aliran darah ke usus, sehingga perlu dilakukan pembedahan darurat.

Sarkoma Kaposi juga bisa muncul sebagai bintik merah keunguan di kulit.  Untuk memperkuat diagnosis, perlu dilakukan pembedahan eksplorasi.  Pengobatannya adalah pengangkatan tumor melalui pembedahan.

Kanker rektum

KANKER KOLOREKTAL (REKTUM)  
Definisi
Di negara barat, kanker usus besar (kolon) dan rektum (kanker kolorektal) adalah jenis kanker no 2 yang paling sering terjadi dan kanker penyebab kematian no 2.  Angka kejadian kanker kolorektal mulai meningkat pada umur 40 tahun dan puncaknya pada umur 60-75 tahun.

Kanker usus besar (kanker kolon) lebih sering terjadi pada wanita, kanker rektum lebih sering ditemukan pada pria.

Sekitar 5% penderita kanker kolon atau kanker rektum memiliki lebih dari satu kanker kolorektum pada saat yang bersamaan.

Kanker kolon biasanya dimulai dengan pembengkakan seperti kancing pada permukaan lapisan usus atau pada polip. Kemudian kanker akan mulai memasuki dinding usus. Kelenjar getah bening di dekatnya juga bisa terkena.  Karena darah dari dinding usus dibawa ke hati, kanker kolon biasanya menyebar (metastase) ke hati segera setelah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.

Penyebab
Seseorang dengan riwayat keluarga menderita kanker kolon, memiliki resiko tinggi mengidap kanker. Riwayat poliposis keturunan atau penyakit yang serupa juga meningkatkan resiko kanker kolon.

Penderita kolitis ulserativa atau penyakit Crohn memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker.  Resikonya berhubungan dengan usia penderita pada saat kelainan ini timbul dan lamanya penderita mengalami kelainan ini.

Makanan memegang perananan penting dalam resiko kanker kolon, tetapi bagaimana caranya, tidak diketahui.  Di seluruh dunia, orang dengan resiko tertinggi adalah yang tinggal di  perkotaan dan mengkonsumsi makanan khas orang-orang barat yang kaya.
Makanan tersebut rendah serat dan tinggi protein hewan, lemak dan karbohidrat.  Resiko agaknya menurun dengan diet tinggi kalsium, vitamin D dan sayuran seperti toge Brusel, kubis dan brokoli.

Gejala
Kanker kolorektal tumbuh perlahan dan memakan waktu yang lama sebelum menyebabkan gejala.  Gejalanya tergantung kepada jenis, lokasi dan penyebaran kanker.

Usus besar sebelah kanan (kolon asendens) memiliki diameter yang besar dan dinding yang tipis. Karena isinya berupa cairan, kolon asendens tidak akan tersumbat sampai terjadinya stadium akhir kanker.

Tumor pada kolon asendens bisa begitu membesar sehingga dapat dirasakan melalui dinding perut.  Lemah karena anemia yang berat mungkin merupakan satu-satunya gejala.

Usus besar sebelah kiri (kolon desendens) memiliki diameter yang lebih kecil dan dinding yang lebih tebal dan tinjanya agak padat.

Kanker cenderung mengelilingi bagian kolon ini, menyebabkan sembelit dan buang air besar yang sering, secara bergantian.  Karena kolon desendens lebih sempit dan dindingnya lebih tebal, penyumbatan terjadi lebih awal. Penderita mengalami nyeri kram perut atau nyeri perut yang hebat dan sembelit. Tinja bisa berdarah, tetapi lebih sering darahnya tersembunyi, dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

Kebanyakan kanker menyebabkan perdarahan, tapi biasanya perlahan.  Pada kanker rektum, gejala pertama yang paling sering adalah perdarahan selama buang air besar. Jika rektum berdarah, bahkan bila penderita diketahui juga menderita wasir atau penyakit divertikel, juga harus difikirkan kemungkinan terjadinya kanker.

Pada kanker rektum, penderita bisa merasakan nyeri saat buang air besar dan perasaan bahwa rektumnya belum sepenuhnya kosong. Duduk bisa terasa sakit. Tetapi biasanya penderita tidak merasakan nyeri karena kankernya, kecuali kanker sudah menyebar ke jaringan diluar rektum

Diagnosa
Seperti kanker lainnya, pemeriksaan penyaring rutin, membantu penemuan dini dari kanker kolorektal.  Tinja diperiksa secara mikroskopik untuk menghitung jumlah darah.

Untuk membantu meyakinkan hasil pemeriksaan yang tepat, penderita memakan daging merah tinggi serat selama 3 hari sebelum pengambilan sampel tinja.  Bila pemeriksaan penyaring ini menunjukan kemungkinan kanker, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan.

Sebelum dilakukan endoskopi, usus dikosongkan, seringkali dengan menggunakan pencahar dan beberapa enema. Sekitar 65% kanker kolorektal dapat dilihat dengan sigmoidoskop.

Bila terlihat polip yang mungkin ganas, seluruh usus besar diperiksa dengan kolonoskopi, yang daya jangkaunya lebih panjang. Beberapa pertumbuhan yang terlihat ganas diangkat dengan menggunakan alat bedah melalui kolonoskopi, pertumbuhan lainnya harus diangkat dengan pembedahan biasa.

Pemeriksaan darah dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.
Pada 70% orang yang menderita kanker kolorektal, kadar antigen karsinoembriogenik dalam darahnya tinggi. Bila sebelum kanker diangkat kadar antigen ini tinggi, maka sesudah pembedahan kadarnya bisa turun.

Pada kunjungan berikutnya, kadar antigen ini diukur kembali; jika kadarnya meningkat berarti kanker telah kambuh kembali.  Bisa juga dilakukan pengukuran 2 antigen lainnya, yaitu CA19-9 dan CA 125, yang mirip dengan antigen karsinoembbriogenik.

Pengobatan
Pengobatan utama pada kanker kolorektal adalah pengangkatan bagian usus yang terkena dan sistem getah beningnya.  30% penderita tidak dapat mentoleransi pembedahan karena kesehatan yang buruk, sehingga beberapa tumor diangkat melalui elektrokoagulasi. Cara ini bisa meringankan gejala dan memperpanjang usia, tapi tidak menyembuhkan tumornya.

Pada kebanyakan kasus kanker kolon, bagian usus yang ganas diangkat dengan pembedahan dan bagian yang tersisa disambungkan lagi.  Untuk kanker rektum, jenis operasinya tergantung pada seberapa jauh jarak kanker ini dari anus dan seberapa dalam dia tumbuh ke dalam dinding rektum.

Pengangkatan seluruh rektum dan anus mengharuskan penderita menjalani kolostomi menetap (pembuatan hubungan antara dinding perut dengan kolon). Dengan kolostomi, isi usus besar dikosongkan melalui lubang di dinding perut ke dalam suatu kantung, yang disebut kantung kolostomi.

Bila memungkinkan, rektum yang diangkat hanya sebagian, dan menyisakan ujung rektum dan anus. Kemudian ujung rektum disambungkan ke bagian akhir dari kolon. Terapi penyinaran setelah pengangkatan tumor, bisa membantu mengendalikan pertumbuhan tumor yang tersisa, memperlambat kekambuhan dan meningkatkan harapan hidup.

Pengangkatan tumor dan terapi penyinaran, efektif untuk penderita kanker rektum yang disertai 1-4 kanker kelenjar getah bening. Tetapi kurang efektif pada penderita kanker rektum yang memiliki lebih dari 4 kanker kelenjar kelenjar getah bening.
Jika kanker kolorektal telah menyebar dan tampaknya pembedahan tidak membantu penyembuhan, bisa dilakukan kemoterapi dengan florouracil dan levamisole, yang bisa meningkatkan harapan hidup.

Bila kanker kolorektal telah begitu menyebar sehingga tidak dapat diangkat seluruhnya, pembedahan untuk meringankan penyumbatan usus, bisa meringankan gejala. Tetapi harapan hidupnya hanya sekitar 7 bulan.

Jika kanker telah menyebar hanya ke hati, obat kemoterapi dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh darah yang menuju ke hati. Meskipun mahal, pengobatan ini bisa memberikan lebih banyak keuntungan daripada kemoterapi yang biasa. Tetapi pengobatan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Bila kanker telah menyebar di luar hati, pengobatan ini tidak efektif lagi.

Setelah kanker kolorektal diangkat seluruhnya melalui pembedahan, dilakukan kolonoskopi untuk memeriksa usus yang tersisa, sebanyak 2-5 kali setiap tahunnya.Bila pemeriksaan ini tidak menunjukkan adanya kanker, pemeriksaan berikutnya dilakukan setiap 2-3 tahun sekali.

Penyebaran kanker & angka harapan hidup penderita kanker kolorektal

Penyebaran kanker
Angka harapan hidup 5 tahun
Kanker hanya menyebar ke lapisan mukosa usus
90%
Kanker menyusup ke dalam lapisan otot usus
80%
Kanker menyebar ke kelanjar getah bening
30%

KANKER PERUT

Definisi
  • Infeksi helicobacter pylori sepertinya bisa menjadi penyebab terbesar kanker perut.
  • Rasa tidak nyaman yang samar-samar pada perut, kehilangan berat badan, dan kelesuan adalah beberapa gejala khusus.
  • Prosedur diagnosa yang paling bagus adalah endoskopi.
  • Operasi dilakukan untuk menghilangkan kanker atau menghilangkan gejala-gejalanya.
Sekitar 95% kanker perut adalah adenocarcinomas. Adenocarcinomas pada perut berasal dari sel glandular pada lapisan perut.

Di Amerika Serikat, adenocarcinoma pada perut terjadi pada sekitar 21.000 orang setiap tahun dan merupakan urutan ke tujuh yang paling sering menyebabkan kematian karena kanker. Hal ini lebih sering terjadi pada populasi tertentu : orang berusia 50 tahun dan lebih, orang miskin, hitam, ispanic,indianamerika, dan orang yang tinggal di iklim utara.

Untuk alasan yang tidak diketahui, adenocarcinoma pada perut jarang terjadi di Amerika Serikat. Hal ini jauh lebih sering terjadi di Jepang, Cina, Chili, dan Islandia. Di negara-negara ini, program skrining sangat penting pada pendeteksian din

Penyebab
Adenocarcinoma pada perut seringkali dimulai pada sisi dimana lapisan perut meradang. Banyak ahli sekarang percaya bahwa sebuah infeksi dengan bakteri helicobacter pylori paling menyebabkan kanker perut.

Polip perut bisa menjadi kanker ganas (malignant) dan hingga harus diangkat. Adenocarcinoma pada perut mungkin sekali terjadi jika polip terdiri dari sel glandular, jika polip membesar lebih dari ¾ inci (2 cm), atau jika terdapat beberapa polip.

Faktor makanan tertentu merupakan salah satu penggagas yang berperan dalam membentuk adenocarcinoma pada perut. faktor ini termasuk asupan garam yang tinggi, asupan karbohidrat yang tinggi, asupan bahan pengawet yang tinggi yang disebut nitrat (seringkali terdapat pada makanan yang diasapi), dan sedikit asupan buah dan sayur-sayuran berdaun hijau. Meskipun begitu tidak satupun faktor itu terbukti menjadi penyebab

Gejala
Pada tahap awal, gejala samar-samar dan mudah diabaikan. Gejala awal bisa meniru penyakit borok pencernaan (peptic ulcer), dengan rasa sakit terbakar pada perut. Oleh karena itu, gejala borok pencernaan yang tidak terpecahkan dengan pengobatan bisa mengindikasi kanker perut. orang tersebut dapat memperhatikan perasaan penuh setelah makan denga porsi sedikit (cepat kenyang).

Berat badan hilang atau kelesuan biasanya hasil dari kesulitan makan atau dari ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia, ditandai kelesuan, keletihan, dan pusing, bisa dihasilkan dari pendarahan berangsur-angsur yang terjadi tanpa gejala-gejala lainnya, dari malabsorption pada vitamin B12 (vitamin yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah), atau dari malabsorption pada zat besi (mineral yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah) yang berhubungan dengan kurangnya asam lambung.

Jarang, seseorang bisa muntah darah dengan jumlah banyak (hematemesis) atau mengeluarkan kotoran berwarna hitam (melena). Ketika adenocarcinoma berlanjut, seorang dokter kemungkinan bisa merasakan sebuah massa ketika menekan perut.

Bahkan pada tahap awal, denocarcinoma kecil bisa menyebar (metastasize) ke bagian-bagian yang jauh. Penyebaran pada tumor tersebut bisa menyebabkan hati membesar, kulit dan putih mata berwarna pucat kekuningan (jaundice), penumpukan cairan dan pembengkakan rongga perut (ascites). Dan bisul kulit yang tidak bersifat kanker. Penyebaran kanker juga bisa membuat tulang lesu, menyebabkan keretakan tulang

Diagnosa
Endoskopi (sebuah penelitian dimana sebuah pipa elastis digunakan untuk melihat bagian dalam pada saluran pencernaan) adalah prosedur diagnosa terbaik. Hal memudahkan seorang dokter untuk melihat langsung dalam perut, untuk memeriksa helicobacter pylori, dan untuk mengambil contoh jaringan untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop (biopsi).

Sinar X barium jarang digunakan karena hal tersebut jarang mengungkapkan kanker tahap awal dan tidak dianjurkan untuk biopsi. Jika kanker ditemukan, orang biasanya menggunakan computer tomography (CT) scan pada dada dan perut untuk memastikan penyebarannya yang mana tumor tersebut telah menyebar ke organ-organ lainnya.

Jika CT scan tidak bisa menunjukkan penyebaran tumor. Dokter biasanya melakukan endoskopi ultrasonic (yang memperlihatkan lapisan saluran pencernaan lebih jelas karena pemeriksaan diletakkan pada ujung endoskopi) untuk memastikan kedalaman tumor tersebut dan pengaruh pada sekitar getah bening

Pengobatan
Kurang dari 15% orang dengan adenocarcinoma pada perut bertahan gidup lebih dari 5 tahun. Kanker tersebut cenderung menyebar lebih cepat ke daerah lainnya. Jika kanker mengurung perut, operasi biasanya dilakukan untuk usaha penyembuhan. Pengangkatan seluruh tumor sebelum menyebar menawarkan harapan untuk sembuh. Hampir semua atau keseluruhan bagian perut dan sekitar getah bening diangkat.

Prognosis baik jika kanker tidak masuk ke dinding perut terlalu dalam. Di Amerika Serikat, hasil operasi seringkali menyedihkan, karena kebanyakan orang memiliki kanker yang menyebar pada saat diagnosa dilakukan. Di Jepang, kanker perut sangat sering terjadi, program skrining masal kesehatan masyarakat menolong untuk pendeteksian dini sehingga lebih mungkin untuk disembuhkan. Kemoterapi dan terapi radiasi bisa membantu pada kondisi tertentu

Bila kanker menyebar keluar perut, operasi tidak bisa menyembuhkan keadaan ini, tetapi hal ini kadangkala digunakan untuk menghilangkan gejala-gejalanya. Contohnya, jika saluran makanan terhalang di ujung perut. pada ujung operasi bypass, yang merupakan alternatif koneksi yang dibuat antara perut dan dinding usus, untuk membuat makanan bisa lewat. penghubung ini menghilangkan gejala-gejala sebah-nyeri dan muntah-setidaknya untuk sementara. Kemoterapi dan terapi radiasi bisa menghilangkan gejala-gejalanya dengan baik, tetapi keefektifan mereka terbatas.

Kanker perut jenis langka
Lymphoma adalah kanker pada sistem getah bening. Lymphoma bisa terjadi dalam perut. Bakteri helicobacter pylori dipercaya mempunyai peranan dalam pembentukan beberapa lymphomas pada perut. operasi seringkali merupakan pengobatan awal. Kemoterapi dan terapi radiasi lebih berhasil dalam mengobati lymphoma dibandingkan adenocarcinoma. Bertahan hidup lebih lama dan bahkan mungkin sembuh.

Leiomyosarcoma (juga disebut sel stromal atau tumor sel spindle) adalah kanker otot halus pada perut. Pengobatan terbaiknya dengan operasi. Jika kanker telah menyebar (metastasized) ke bagian-bagian lain pada tubuh pada waktu leimyosarcoma ditemukan, kemoterapi bisa menyebabkan kelangsungan hidup sedikit lebih lama. Obat baru, imatinib , telah ditemukan efektif dalam mengobati leiomyosarcoma yang tidak dapat disembuhkan dengan cara operasi  http://medicastore.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar